Happy Reading guys..
👑
"Tidak perlu perkenalan khusus untuk tumbuh nya sebuah rasa kepedulian."~
Arthur G Mahawira
👑
Club Starlight 2.17am
Setelah mengecup gadis yang sama sekali tidak Arthur dan Arion kenali, keduanya kembali duduk di sofa tanpa sedikitpun ingin beranjak dari sana, bahkan saat si kembar bersenang-senang di atas lantai dansa sana bersama para gadis sexy, Keduanya tetap memperhatikan dua gadis yang menempati kursi bar yang terlihat sudah sangat mabuk.
"Art.. Kayanya gue ga bisa biarin mereka pulang sendiri dalam keadaan kaya itu deh" Arion menatap Arthur sebentar lalu mengalihkan tatapannya kembali pada Clarea yang mulai meracau tidak jelas.
"Lo pikir gue bisa?"
"Gimana caranya ya? Bahkan mereka ga mau deket-deket sama kita. Sepanjang sejarah di klub basket, baru kali ini gue di tolak sama cewek dan lebih parahnya kita bahkan belum memulai"
Arthur terkekeh "bukankah sebagai lelaki sejati kita yang harusnya berjuang? Ayolah ini udah hampir pagi dan mereka bisa mati kedinginan dengan baju yang kayak gitu"
"Cewek langka kaya gitu patut diperjuangkan, ga perlu perkenalan khusus buat peduli sama orang apalagi dia" Arion menatap Arthur yang mulai beranjak dari duduknya, ia mengerti maksud dari perkataan Arthur. Walaupun mereka sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya namun mereka tetap melakukan apa yang memang harus dilakukan oleh lelaki sejati.
Saat merasa ada seseorang yang berjalan kearahnya, Clarea mengalihkan tatapannya pada dua lelaki yang berdiri tak jauh darinya dan juga Quinzy.
"Kalian lagi, mau apa sih?" Clarea berusaha beranjak dari duduknya sembari memegangi kepalanya, ia bahkan tidak bisa berdiri dengan baik.
Arthur mengabaikan pertanyaan Clarea, ia hanya fokus pada Quinzy. "Lo urus dia" Bisik Arthur pada Arion yang membalasnya dengan sebuah anggukan.
"Pergi sana dasar mesum!"
"Hey!! Ga usah sentuh-sentuh, gue bisa berdiri sendiri".
"Gue bawa mobil budek, lo denger ga sih?"
Arthur terkekeh geli mendengar Arion mendapat bentakan-bentakan dari gadis bermata tajam itu, mereka terbiasa diberikan tatapan memuja namun kali ini untuk pertama kalinya mereka mendapat tatapan tajam dari seorang gadis.
Tidak lama kemudian Arthur mengalihkan tatapannya pada gadis yang menenggelamkan wajahnya pada lipatan lengan, jika dilihat-lihat mengapa ia terlihat sangat rapuh? "Apa dia tidur?" Batin Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q U I N Z Y {COMPLETED}
أدب المراهقينQuin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...