Quin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...
Now Playing : Once Upon A Dream - Sountrack Sleeping Beauty Maleficent (Cover)
Happy Reading..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku masih menunggu. Sampai saatnya kamu membuka mata, akan ku ceritakan betapa sesaknya rindu saat aku tak bisa melihat senyummu."
-Arthur-
👑
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu minggu kemudian, kondisi Quinzy sudah stabil dan ia di pindahkan ke ruang rawat inap VVIP. Dengan segala fasilitas yang ada, gadis itu belum juga terbangun dari tidur nya. Ya, Arthur menyebut Quinzy tengah tertidur bukan koma seperti yang di katakan oleh dokter.
Sejak sepulang sekolah, Arthur, Clarea dan Arion yang menjaga Quinzy bergantian dengan William karna ia masih harus mengurus soal persidangan Soraya bersama Juna, karna Juna yakin Soraya tidak akan tinggal diam. Wanita paruh baya itu sudah pasti mencari pembelaan melalui pengacara hebat lain nya.
Dengan setia Arthur menduduki tempat duduk di sisi tempat tidur Quinzy, satu tangan nya menggenggam tangan Quinzy dan tangan yang lain mengelus puncak kepala gadis yang tak kunjung membuka mata nya itu.
"Bro, gue sama Cla mau cari makanan. Lo mau makan apa?" Kata Arion sembari beranjak dari duduk nya.
"Gue ga laper, kalian aja." Sahut Arthur tanpa mengalihkan tatapan nya dari wajah Quinzy yang terlihat pucat.
"Hey! Gausah drama. Kalau lo sakit, gimana lo bisa jagain sahabat gue?" Clarea membuka suara, pasal nya semenjak Quinzy di rawat Arthur malah tidak memperhatikan diri nya sendiri. Lelaki itu terlihat kacau, bahkan di kelas pun Arion mengatakan jika Arthur sama sekali tidak fokus.
