Quinzy | part 59

5K 261 25
                                    

HOLA!!!

MAAF BANGET YA BARU UP LAGI, MELESET DIKIT. HEHE

Happy Reading..

"I walked alone, trying to solve the puzzle that was in my life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I walked alone, trying to solve the puzzle that was in my life."

-Quin-

👑

William tau, berapa kalipun ia memberikan kode pada Quinzy gadis itu tidak akan pernah tau kebenaran nya jika ia tidak memberitahu dengan sendiri. Pusara itu, telah menjadi bukti jika William sudah meninggalkan Quinzy 8 tahun yang lalu, mustahil jika Quinzy berpikir jika lelaki yang sudah menolong nya adalah William, kakak laki-laki nya.

Lelaki bermata teduh itu tengah duduk termenung di atas bangku taman yang terletak dekat kediaman mendiang orangtua nya. Sesekali mata nya menatap ke arah rumah mewah itu lalu beralih menengadah ke atas langit sore berwarna jingga. Pikiran nya terlempar pada kejadian buruk yang dulu menimpa nya. Kecelakan itu membuat ia kehilangan sahabat dan juga memaksa diri nya menjauh dari sang adik.

Flasback on

"Hari ini perban di wajahmu akan di lepas." Ucap Juna yang berdiri di samping William yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit.

"Om, udah berapa lama aku disini? Bagaimana keadaan Quinzy? dia baik-baik saja? Kenapa tidak menjenguk kesini?" Cecar William masih dengan perban yang melilit wajah nya.

Juna menghela nafas berat, pria paruh baya itu mendekat lalu menjatuhkan bokong nya di atas kursi yang berdampingan dengan tempat tidur rumah sakit.

"William"

Dengan wajah yang tertutup perban, bola mata William menatap Juna penuh harap. Ia ingin bertemu Quinzy.

"Kamu berada di salah satu rumah sakit terbaik yang ada di Korea dan sudah hampir satu tahun koma."

William mencengkram sebuah selimut yang menutupi sebagian tubuh nya. "Ko.. Korea? Satu tahun?" Tanya William memastikan.

Juna mengangguk.. "Willy, ada beberapa hal yang harus om bicarakan denganmu. Om harap kamu bisa menerima dan mengerti situasi ini."

William semakin tidak mengerti, saat itu umur nya masih 13 tahun dan ia harus menanggung beban yang sangat berat seperti ini. Setelah dokter melepas perban nya, William di berikan sebuah cermin. Ia menatap pantulan seorang lelaki yang terlihat asing. "It's not me! Who are you?" Wiliam berteriak pada pantulan wajah baru nya yang berada dalam cermin, tangan nya mencengkram kuat cermin berbentuk bundar itu.

Juna mengalihkan tatapan nya pada dokter yang menangani William, wajah nya mengisyaratkan agar dokter tersebut meninggalkan diri nya bersama dengan William.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang