HOLA!!!
2647 kata, jangan bilang pendek-_-
Cerpen aja minimal 3000 words doangan biasa nya.BINTANG NYA DONG GUYS.. HEHE
Happy Reading..
"Taukan kamu, di balik setiap senyuman tersimpan banyak arti? Ketika perempuan mengatakan -I'm fine- lalu tersenyum, lihatlah kedalam mata nya."
-A4-
👑
Sembari terus menatap wajah Quinzy, Arthur pun menggandeng tangan Quinzy dengan erat. Bunyi dentingan lift terdengar di lantai 38, detik berikutnya pintu lift tersebut terbuka lebar kedua nya melanjutkan langkah menuju apartemen Quinzy dengan tangan yang saling bertautan. "Art.."
"Hmm" Arthur bergumam tanpa mengalihkan tatapan nya dari wajah gadis itu.
"Liat kedepan, jangan liatin aku terus."
Arthur tersenyum, dengan kaki yang terus melangkah lelaki itu justru semakin menatap Quinzy bahkan di sertai dengan senyum. "Arthur.."
"Aku yakin kamu ga akan biarin aku jatuh."
"Oh god, udah sampe depan pintu ini."
Setelah Quinzy mengatakan itu, baru lah Arthur mengalihkan tatapan nya lalu menekan beberapa digit angka sebagai akses masuk tanpa melepas tautan nya pada tangan Quinzy. Pintu terbuka, Quinzy berdiri di ambang pintu menghadap Arthur yang masih diam di tempat nya.
"Kamu mau mampir?"
Arthur menggeleng, lelaki itu maju satu langkah lalu memeluk tubuh Quinzy dengan erat. Quinzy sedikit terkejut, tidak lama kemudian balas memeluk tubuh Arthur yang terasa hangat. "Makasih." Arthur berbisik.
Dalam pelukan nya, Quinzy mengangguk kecil. Terlampau nyaman sehingga ia tidak ingin melepas pelukan itu di tambah harum Arthur yang khas bagaikan obat penyembuh untuk Quinzy. "Kamu wangi, aku suka." Arthur sedikit melonggarkan pelukan nya sehingga kedua nya bisa saling menatap. "Bikin nyaman" Lanjut nya sedikit malu-malu.
Arthur menaikan alis nya, sebelah tangan lelaki itu tergerak mencolek hidung Quinzy dengan gemas. "Kamu lagi gombalin aku? Kita bahkan masih di luar."
Quinzy terkekeh. "Aku sampe lupa, untung ga ada orang. Yaudah sana pulang."
"Ikut aku pulang aja yuk, tinggal dirumah daddy."
Quinzy memicingkan mata nya, sama hal nya dengan Arthur gadis itu pun kesulitan berpisah. Padahal kedua nya bisa kapan saja bertemu, jarak rumah dan apartemen pun cukup dekat. "Setidak nya lepas dulu, Art. Nanti ada yang liat."
Arthur terkekeh sembari mengurai pelukan nya. Lalu, mendaratkan kecupan di pipi Quinzy. "Yaudah masuk, jangan lupa kunci pintu nya, Ratu." Kata Arthur terdengar manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q U I N Z Y {COMPLETED}
Teen FictionQuin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia cantik ceria pintar dan memiliki segalanya. Quin mempunyai mimpi ia selalu mengatakan jika dewasa nanti...