Quinzy | part 63

5K 245 11
                                    

HOLA!!

JANGAN LUPA CLICK POJOK KIRI

Happy Reading..

"Banyak orang mengatakan, jika orang jahat itu adalah orang baik yang tersakiti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak orang mengatakan, jika orang jahat itu adalah orang baik yang tersakiti. Untukku mungkin itu benar, karna berawal dari rasa sakit tumbuhlah rasa dendam dan iri hati. namun jika semua orang yang pernah tersakiti akan berubah menjadi jahat, kurasa tidak."

-Princess-

👑


Hari ini tepat di hari sabtu, sekolah bubar lebih cepat. Arthur merealisasikan rencana nya untuk belajar bersama di apartemen Quinzy. Apartemen serba pink itu terlihat sangat ramai, candaan dari Kenza Kenzie, perdebatan kecil antara Clarea dan Arion dan juga tawa yang keluar dari mulut Quinzy dan Arthur. Beberapa cemilan, minuman kaleng dan juga 3 box pizza memenuhi meja ruang utama apartemen.

"Gue heran, lo selalu makanin bumbu mie instan suka mecin kek kidz zaman now tapi kenapa otak lo masih pinter sih?" Clarea menggerutu, ia kesal melihat Quinzy yang dengan mudah mengerjakan latihan soal itu.

"Mangkanya belajar jangan party mulu." Cibir Quinzy tanpa mengalihkan tatapan nya dari buku yang ia pegang, tentu saja hal itu membuat Clarea memutar bola mata nya jengah.

Kenza dan Kenzie tertawa puas, sedangkan Arthur dan Arion hanya terkikik saja. Mereka tidak ingin berurusan dengan Clarea, jika gadis itu tiba-tiba saja marah.

"Diem lo upin ipin! Belum ngerasain pizza terbang ya?" Ketus Clarea dengan sorot mata tajam nya.

Kenza dan Kenzie sontak terdiam, kedua nya bergidik ngeri membayangkan potongan pizza terbang dan jatuh tepat di wajah atau kepala nya. "Ampuni kami kak Ros." Ucap Kenza menyatukan kedua telapak tangan nya.

Kenzie mengangguk berulang kali. "Betul, betul, betul.."

"Gue rasa Quin bener, gue tau kalian masih suka ikut party." Kali ini Arthur yang membuka suara, bola mata semua orang yang berada disana tertuju pada nya, karna lelaki itu tidak menyebutkan siapa yang ia maksud.

Arion yang merasa pun menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal, ia tau siapa yang Arthur maksud. Tentu saja diri nya dan juga Clarea. Arion yang broken home dan Clarea yang tidak betah berada di rumah jika tidak ada Juna. Dua orang yang memerlukan dunia seperti itu untuk mengalihkan pikiran atau sekedar mengusir kebosanan. "Ya, kan cuma sesekali. Iya kan babe?"

Clarea mengangguk menyetujui perkataan kekasih nya itu.

"Nah, sekarang kalian harus fokus sama ujian dulu. Ayo lanjut belajar." Timpal Quinzy berusaha mencairkan suasana.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang