Quinzy | extra part (Final)

10.1K 333 26
                                    

Hola!!

Ayo vote dan komen di part terakhir Quinzy.

Nowplaying :
Ed Sheeran - Thinking out Loud

👑

Happy Reading..

Pagi hari di negara asal nya, di saat diri nya masih merasa jetlag ponsel Arthur berdering beberapa kali membuat nya sedikit mengerang lalu mengambil ponsel yang ia simpan di atas nakas dengan mata terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari di negara asal nya, di saat diri nya masih merasa jetlag ponsel Arthur berdering beberapa kali membuat nya sedikit mengerang lalu mengambil ponsel yang ia simpan di atas nakas dengan mata terpejam.

"Hallo." Ucap Arthur tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

"Arthur.. Ini jam berapa? Kamu lupa? Kita ada fitting baju, setelah itu kan kita juga mau mengunjungi mommy dan daddy aku."

Mendengar suara sang kekasih, sontak membuat Arthur mengubah posisi nya menjadi duduk. Sebelah tangan nya mengucek mata sedangkan tangan yang lain memegangi ponsel yang ia tempelkan di telinga. "Aku ga lupa sayang, bisa di kecilin volume suara kamu? Aku masih jetlag."

"For God sake, wake up and take a bath now! Jangan buat aku nunggu."

"Emm.. Memang nya ini jam berapa?"

"Oh Lord, Ini udah jam 10."

"Tunggu sebentar lagi ya, nyawa aku belum terkumpul."

"Arthur.. Come on.." Rajuk Quinzy dengan suara yang terdengar manja. Ya, jika Quinzy sudah seperti itu Arthur tidak akan bisa lagi beralasan. Untuk itu ia langsung bergegas menuju kamar mandi dengan panggilan yang masih terhubung.

15 menit sudah Quinzy menunggu, akhir nya Quinzy memutuskan untuk pergi kerumah Arthur menggunakan taxi. Quinzy yakin, jika ia lebih lama lagi menunggu Arthur mood nya akan semakin hancur. Dalam perjalanan, ia melakukan video call bersama William.

"Liat aja aku hajar calon suamimu karna bikin adik aku nunggu lama."

Quinzy terkekeh melihat raut wajah William pada layar ponsel nya. "Jangan, nanti di pernikahan dia ga ganteng lagi. Gimana?"

"Memang dia ga lebih ganteng dari aku."

Quinzy tergelak, entah sampai kapan perseturuan antara calon suami dan kakak laki-laki nya itu. Kedua nya selalu mengatakan mereka yang lebih tampan. "Whatever! Oiya, kamu udah prepare?"

"Udah, nih." Sahut William sembari mengarahkan layar camera ponsel nya ke arah 3 koper yang sudah berjajar rapi di dekat sofa apartemen nya. Saat Quinzy dan Arthur kembali ke Indonesia, urusan William di New York juga selesai, dan ia pun kembali ke apartemen nya yang berada di kota Cambridge.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang