Quinzy | part 7

10.9K 522 6
                                    

Happy Reading guys..

👑

"Heh! Lo semalem kemana sih? Gua telponin kenapa ga diangkat? Chat juga ga dibales" Clarea menyandarkan punggungnya pada jok penumpang bagian belakang sembari bersidekap.

Seperti biasa, keduanya sedang berada dalam mobil yang di kendarai oleh pak Slamet menuju sekolah. Quinzy sudah menduga akan hal ini, Clarea pasti mencecar nya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Karna semalam ia sama sekali tidak mengecheck ponselnya.

Quinzy terdiam, tatapan matanya manatap kearah jalanan yang mulai padat melalui kaca jendela di sebelah kirinya. Dan ia mengabaikan semua pertanyaan dari Clarea.

"QUINZY ARABELLA.. STOP CUEKIN GUE!!" Ucap Clarea penuh penekanan "oh come on Quin, disini cuma ada pak Slamet dan lo perlakuin gue seolah disini banyak orang? Bagus, bagus bangeeeet"

Quinzy tersenyum kecil, tatapan matanya tak beralih sedikitpun dari kaca jendela "Gue tidur"

Clarea menaikan sebelah alisnya, ia bisa melihat dari pantulan kaca jendela mobil jika Quinzy tersenyum dan itu tentu saja membuat Clarea senang "bohong?"

"Yaudah kalau ga percaya"

Clarea menyunggingkan senyumnya "apa lo lagi ngerjain gue?

Quinzy memutar tubuhnya menghadap Clarea yang terlihat memicingkan matanya "maksud lo?"

"Gue bisa liat lo tadi senyum loh Quin, lo nger.. "

Perkataan Clarea terhenti karna mobil tiba-tiba saja berhenti "non, sudah sampai"

"Pak ga usah bukain pintu, biar macan itu bukain sendiri aja" Ucap Quinzy sebelum keluar dari mobil dan berjalan cepat-cepat.

"Hey Quin!!" Clarea membuka pintu mobil, lalu segera menyusul sahabatnya yang sudah berjalan meninggalkan dirinya dengan setengah berlari "barbie kutub tungguin gueeee" Teriak Clarea berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Quinzy.

Ketika keduanya menaiki anak tangga, tiba-tiba saja Quinzy dan Clarea mendengar suara. Disamping membuat langkahnya terhenti, bola mata keduanya juga memutar mengikuti ke asal suara "Hai Ratu.."

Terlihat dua lelaki yang berwajah serupa tengah tersenyum sembari melambaikan sebelah tangannya. Mendengar sebutan itu jari tangan Quinzy mengepal kuat sembari memalingkan wajahnya kearah lain. help! Quinzy benci dengan sebutan itu.

"Heh Upin Ipin siapa yang kalian sebut Ratu? Ga ada nama Ratu di sini" Sentak Clarea sembari bersidekap.

"Dia, iya kan Ratu?" Kenzie menunjuk kearah Quinzy yang menundukan wajah menatap sepasang sneakers yang terpasang indah di kakinya dengan tatapan yang tidak bisa dimengerti oleh siapapun bahkan oleh dirinya sendiri.

"Kalian bisa ga sih ga usah sok tahu?! nama dia itu Quin. Jangan ganti-ganti nama orang sembarangan dong" Sahut Clarea dengan kesal.

Kenza dan Kenzie saling menatap, bukankah Clarea juga telah mengganti nama atau sebutan mereka? "Lo juga ganti nama kita jadi Upin Ipin, tapi tenang aja kita suka kok sama sebutan itu. Iyakan Ipin?"

Kenzie mengangguk "Betul.. Betul.. Betul.. "

Bzzz Clarea sudah jengah mendengar ocehan dari dua mahluk berwajah serupa ini, ia tidak peduli siapa nama asli keduanya dan pada saat Clarea menoleh kearah Quinzy yang berada disamping kirinya, ternyata sahabatnya itu sudah tidak ada disana. "Loh Quin kemana?"

Bola mata Clarea menatap kearah pintu masuk utama MIHS yang didorong oleh seseorang dan ya, itu Quinzy. Clarea bisa menebak dengan hanya melihat punggungnya saja.

Q U I N Z Y {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang