[+] prolog

12.5K 1K 34
                                    

Tawaku terhenti ketika ia menghampiri. Huh. Nafasku kubuang begitu saja, malas bertemu dengannya.

"Jeno tuh." Bisik Herin.

Aku hanya diam seolah tak mengetahui keadaan pria menjengkelkan itu.

"Bisa tinggalin gue sama dia?"

Semua teman dikelas langsung keluar. Aura dingin dia memang mengintimidasi. Tinggal Guanlin yang belum pindah dari samping dia.

"Lo juga!" Kata Jeno, agak tinggi.

Guanlin mendengus. Natap aku bentar, Aku ngangguk. Udah kebal aku sama si Jeno ini. Guanlin keluar tanpa minat.

Aku tatap Jeno. Dia duduk diatas meja sekolah di depan aku. Tangannya bersidekap di depan dada.

"Jangan duduk sama dia!"

"Emang kenapa? Ga ganggu lo 'kan?!!"

Brakk

Kaki dia dorong meja disamping aku. Pindah sekitaran 1 meter dah tuh meja.

"Karena semua orang disekolah ini tau lo punya gue. Dan gue ngga suka barang gue dibagi-bagi."

Aku bangkit, natap dia tajem banget. Aku tau dia populer, sangat tahu. Tapi ngga harus nganggep aku sebagai barang, kan?!!?

Baru jalan buat ninggalin dia, dia nyekal tangan aku. Kuat banget.

"Dan gue gamau mereka mikir elo murahan karena deket sama semua cowok."

"Sorry kak, gue bukan orang anti sosial macem lo."

130419

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang