[12] Rumah Jeno

4K 479 7
                                    

Bila Siyeon ditanya setelah menangis hal yang paling menyenangkan itu apa? Sure, dia pasti jawab

"Eskrim coklat satu!"

Jeno hanya terkekeh dan beranjak dari bangku kantin.

Menghampiri bu Seila dengan kotak eskrim didepan lapak kantinnya.

"Bu, eskrim coklat 2." Ucap Jeno

"Silahkan dipilih den."

Jeno mengangguk dan memilih, setelahnya ia membayar dan menuju keberadaan Siyeon.

Otaknya terus berputar.

Bagaimana bisa jantungnya berdebar begitu hebat saat bersama Siyeon?

"Eskrim, Eskrimmm, Eskrim."

"Kayak bayi lo ah!" Ucap Jeno gemas.

"Kata Guanlin juga gitu. Bayi imut."

Tangannya membuka bungkus eskrim bermerk terkemuka di Indonesia. Namun terhenti karena tatapan Jeno.

"Lo kenapa sih?" Tanya Siyeon kebingungan.

"Siapa tadi yang bilang lo kayak bayi?" Tanya Jeno balik.

Sheylin mengecap eskrimnya. Menelan lalu membalas ucapan Jeno.

"Guanlin."

"Oohh, Bocah yang cuma bisa basket itu? Dia tanding sama Haechan aja kalah." Ucap Jeno sambil mengangguk-ngangguk

"Nope. Dia juga pinter matematika. Bahasa Inggris. Jago di sejarah. Samaㅡ" ucapan Siyeon terpotong oleh Jeno.

"Stop it! Gue jago biologi, kimia, matematika tingkat kuliah."

"Siapa yang nanya?" Siyeon tertawa cukup kencang.

Entahlah, pria didepannya ini mungkin tengah demam. Kelakuannya dari tadi terasa sangat aneh. Banyak omong alias bacot!

"Tai. Lusa Lami 17san." Ucap Jeno.

"17san lo kira HUT Indonesia."

"Salah mulu gue." Cibir Jeno.

"Iya. Gue dateng. Dia udah nelpon gue kemarin."

Jeno mengangguk dan kembali mengecap eskrimnya.

"Kak."

"Hm." Balik kan tuh setan cuek nya.

Subhanallah.

"Lo masih suka sama kak Shuhua?"

"Uhuk." Seketika Jeno tersedak eskrim nya.

Siyeon menyerahkan tisu diatas meja agar Jeno dapat membersihkan eskrim yang bercecer.

"Pelan-pelan makannya." Peringat Siyeon.

"Lo kenapa nanya gituan?" Tanya Jeno.

"Lo juga kenapa kaget?" Skak.

Entah siapa yang memulai. Namun suasana kembali canggung, sama seperti beberapa saat yang lalu.

"Gue ga suka ngungkit masa lalu."

"Tapi kenapa Lami dan temen-temen lo bilang kalo lo masih punya foto kak Shuhua ya?"

Tuhkan ketahuan. Emang dasar adek sama temen mulutnya kaga disekolahin.

Jeno mengarahkan pandangannya pada Siyeon yang masih mengecap eskrim dengan sedikit gusar.

"Gue pengen liat fotonya."

Damn!

♥♥♥

Yoona membuka pintu setelah mendengar bunyi bel beberapa saat lalu.

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang