[11] Menyerah?

4K 494 7
                                    

Senin minggu ke-3 hubungan mereka sudah menyapa.

Kelas XII Mipa 5 sudah diributkan dengan berbagai persiapan untuk merayakan HUT sekolah mereka esok hari.

Nakyung berteriak karena Renjun yang mengganggunya. Menarik pita yang tengah ia pasang dijendela. Mendorong kursi secara acak.

"RENJUN!! BERHENTI GUE BILANG!" Teriak Nakyung.

"Your voice, nyet!" Ucap Renjun.

"udah, Nay. Jangan diladenin. Lanjutin aja." Ucap Somi.

"Naya kalo teriak kayak toa, tau gak?!" Ucap Haechan.

"Lo bilang apa, malika? Mau gue piting lo!!!" Sinis Nakyung.

"Wuuuhhhh, Berat coy yang jago bela diri." Ledek Jaemin.

"Lo percaya badan kek dia jago bela diri? Kagak ada jaminan dia jago! Badan kek triplek mana bisa banting orang!" Ucap Renjun.

"HEH!! Diam kalian bedebah! Contoh Jeno kek. Diem nggak banyak omong." Ucap Nakyung kesal.

"Berat yang naksir dari kelas 10 mah." Ucap Jaemin.

Seketika Nakyung diam dan tak berkomentar apapun atas semua ucapan yang dilontarkan Haechan Cs terhadapnya.

"Sabar Nay." Ucap Jeno.

Jeno beranjak dari bangku. Mengabaikan siulan dan sorakan temannya.

Nakyung menghentikan kegiatan menggunting kertas karton.

"Gue duluan ya!"

"Kemana woy?!" Tanya Haechan.

"Siyeon."

Senyum yang terukir kecil dibibir Nakyung menghilang bersama dengan langkah Jeno yang semakin menjauh.

Ia tak pernah mengharap besar dari Jeno. Hanya saja, bisakah Jeno memandangnya lebih dari rasa hormat terhadap ketua kelas?

Nakyung berbisik kecil pada dirinya. "Cinta dalam diam memang tak salah. Yang salah itu ketika kau berharap lebih pada orang yang tak pernah tau kau mengharapkannya."

Sentilan dikeningnya membuat Nakyung kembali tersadar.

Menatap jengkel pria yang tersenyum menjijikan didepannya.

"Move on, nyet! Doi udah punya pacar." Ucap Renjun.

"Iya. Gue tau." Balas Nakyung.

Renjun. Dan hanya Renjun yang benar-benar tau perasaannya terhadap Jeno.

Renjun, Teman kecilnya yang selalu ada untuknya.

"Lusa nemenin gue ke acara ulang tahun adeknya Jeno ya, nyet?" Ajak Renjun.

Nakyung kembali mengangkat wajahnya.

Menghela nafas lelah lalu mengangguk. Ia tahu bila menolakpun Renjun akan datang kerumahnya dan menyeretnya menghadiri acara ulang tahun adik Jeno.

"Gue tau perasaan lo. Bilang ke orangnya. At least, lo udah pernah nyoba." Nasihatnya.

♥♥♥

Senada dengan kakak angkatannya.

Kelas Siyeon juga melakukan persiapan untuk menyambut Hari Ulangtahun sekolahnya.

Ia membantu Herin menghiasi papan tulis dengan segala macam tulisan.

"Gue haus, mau kekantin. Ikut ngga Rin?"

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang