[26] Gara-gara buku

3.3K 411 8
                                    

Ketukan pulpen Siyeon diatas meja membuat Herin terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan pulpen Siyeon diatas meja membuat Herin terganggu. Bagaimana tidak, gadis itu melakukan hal tak berfaedah selama 1 jam pelajaran tanpa menggubris penjelasan bu Sulli didepan kelas.

"lo kenapa sih?" Tanya Herin.

Siyeon masih tak acuh. Ia mengetuk-ketukkan pulpennya lalu menusukkan kepala pen dipipinya. Alisnya ikut mengerut.

"heh! Lo udah bikin catetan bu sulli? Mampus lo kalo diperiksa!" Kata Herin.

"gue udah bikin kemarin. Waktu belajar sama kak Jeno."

"wuihh! Ada untungnya ya pacar lo."

Siyeon mengangguk acuh. Masih melakukan hal yang membuang waktu tersebut hingga suara bu Sulli menginterupsi.

"Siyeon. Kamu sedang apa? Sudah buat catatan saya?" Tanya bu Sulli.

"eh? Sudah bu. Sampai bab 8." Jawab Siyeon.

"wahhh! Padahal Bu Sulli baru jelasin bab 7." Puji Jeongin.

"as always, jeong." Balasnya pede.

"sok lu nyet!" Cibir Herin.

"yasudah. Tolong ambilkan catatan ibu yang tertinggal di XII IPA 5." Kata bu Sulli.

Siyeon membelalakan matanya. XII IPA 5? Kelas Jeno bukan?

"eh? Saya mau buat catatan lagi, bu. Ada yang kurang." Elak Siyeon.

"udah lengkap kok waktu saya baca, bu. Udah sana lo ambilin bukunya bu Sulli!" Ucap Herin.

"mati aja lu nyet." Sinis Siyeon.

Siyeon beranjak. Matanya sempat bertatapan dengan Guanlin yang sekarang sedikit menjaga jarak dengan dirinya. Ancaman Haechan Cs memang selalu mempan.

Koridor memang sepi saat jam belajar seperti ini. Tidak ada lagi jam kosong seperti 3 jam pertama.
Jeno mah tukang boong! Katanya ga ada jam pelajaran, Siyeon mengumpat dengan terus menyeret kakinya menuju kelas Jeno.

XII IPA 5.

Ada pak Yunho disana, guru kimia.

"permisi, pak. Saya diminta bu Sulli untuk ngambil buku catetan bu Sulli yang ketinggalan dikelas ini." Kata Siyeon sopan.

"Siyeon!!" Jaemin melambai dengan semangat empatlima. Ia menepuk-tepuk bahu Jeno yang masih fokus dengan rentet senyawa dibuku tebal.

Siyeon sedikit risih.

"dibawa yayang Jeno!" Kata Haechan.

"iya, Queen. Ambil di Jeno." Kata Mark.

"siapa yang bawa buku bu Sulli?" Tanya pak Yunho.

"Jeno pak!" Teriak Renjun.

"mana?" Tanya Siyeon.

Siyeon masih bertahan diambang pintu kelas. Ia sangat risih saat ini karena tatapan seluruh gadis tertuju padanya.

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang