[13] Ex

3.7K 449 15
                                    

Lami masih bertahan dikamarnya setelah Siyeon pergi.

Gadis itu memegang perutnya dengan tawa memenuhi kamar abu-abu Jeno.

Si mpu-nya hanya menatap aneh dan menghampiri lemari toska disudut kamar. Mengambil pakaian dan segera mandi.

"HAHAHAHA." Lami terus tertawa bahkan setelah Jeno selesai mandi.

Kakak mana yang tak aneh melihat adiknya seperti itu? Yah walaupun Lami sering melakukan hal itu.

Ia menghampiri.

"Lo kenapa nyet?" Tanya Jeno memastikan.

"HAHAHA. Gue masih keinget muka lo yang tadi pas ditabok Siyeon." Ucap Lami masih tertawa.

Jeno mengerutkan kening. Kembali mengingat kejadian setelah ia menyebut Siyeon dengan kata 'sayang'

Gadis itu beranjak dan memukuli dirinya hingga ia turun dari kursi.

"Ya!!!! Lo kenapa?" Tanya Jeno.

"Berani banget lo manggil gue begitu?" Pelotot Siyeon.

"HAHAHA Kalian kenapasih!!!" Tawa Lami.

"Lo juga pernah manggil gitu." Balas Jeno.

"Tapi gue bercanda kak!!!"

"Yahh.. Padahal gue serius tadi ngomongnya."

Siyeon kembali memukuli punggung Jeno yang tengkurap diatas ranjang.

"HAHAHA Wajar lah yeon manggil kayak gitu ke pacar." Kata Lami.

Damn!

Siyeon berhenti memukuli Jeno dan turun dari ranjang.

Pria itu mengaduh kesakitan.

"Ngga! Risih. Gue masih kecil." Bantah Siyeon.

"Kecil apanya? Badan lo aja gede gitu?!" Goda Jeno.

"Lo tuh ya!" Geram Siyeon.

"Udah-udah. Hahahaha." Lerai Lami sembari masih tertawa.

Siyeon meraih tasnya lalu melemparkan tatapannya kepada kakak beradik yang kini juga menatapnya.

"Gue mau pulang. Udah sore." Pamitnya.

"Gue anter ya yang?!" Tanya Jeno iseng.

"Ngga!" Tukasnya.

Siyeon menghampiri Lami yang kembali tertawa. Lalu meninggalkan kamar Jansen.

Dari kamar Jeno bisa melihat Siyeon bersalaman dengan ibunya dan pergi.

"Aku anter." Tawar Jeno.

"Ngga usah. Gue naik taksi!" Bantah Siyeon.

Lalu Siyeon pergi dengan taksi biru. Menjauh dari rumah Jeno.

...

"Sialan lo, mi. Emang waktu lo dipanggil 'sayang' sama Haechan lo gimana?" Tanya Jeno.

"Gue pukulin kayak Siyeon tadi. HAHAHA." Ucap Lami.

"Anjir. Keluar lo keluar!" Usir Jeno

"Iye. Tapi lo ngga boleh putus sama Siyeon, kak. Gue suka dia!" Paksa Lami.

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang