Setelah semuanya pulang. Siyeon memandang lelah puluhan coklat diatas mejanya. Ia memasukkan semuanya kedalam plastik.
"bawa aja deh. Felix kan suka coklat." Gumamnya.
Siyeon berjalan keatas kamarnya. Membawa coklat yang beratnya adalah bila 3-4 kilo.
"gila emang mereka." Gumamnya lagi.
Ting.
Jeno
| makan siang yeon. Lo belum sarapan juga kan?
| tadi mbok tika bilang ke gue pas pagi.Lo itu manusia atau time table gue sih kak? |
| future lo lebih tepatnya.
Siyeon melempar ponselnya kearah ranjang. Menarik tirai jendela hingga matahari menyorotkan sinar penuh kedalam kamarnya.
Jiheon's calling.
"ya?"
"kakak!"
"jangan teriak njing. Telinga gue sakit!"
Siyeon menjauhkan ponsel itu setelah mendengar sorakan Jiheon yang begitu nyaring.
"ehe.. Jemput gue ya di gramed."
"bukannya lo ke surabaya?"
"males. Gue minta mama nurunin gue di gramed."
"sinting!"
"ehehe... Jemput gue plis"
"biar dijemput mang doni aja."
"gausah deh. Gue udah sama kak jeno nih kak."
"kak jeno siapa?"
"pacar lo. Eh katanya mantan."
Nyess.
"kasihin hape nya coba."
"nanti kalo hape aku diambil?"
"ahahaa.. Bego ternyata turunan!" ㅡjeno
"ngomong apa lu!"
"bukan jiheon kak."
"Jav, bilangin kak siyeon. Kak jeno rindu gitu." ㅡjeno
"tai gue juga udah denger."
"kak siyeon. Kak jeno rindu."
"gue jemput sekarang. Jauh-jauh lo kak dari adek gue!"
Siyeon mematikan ponsel setelah mendengar tawa Jeno. Ia meraih tasnya dan keluar. Menemui mang Doni yang baru saja datang.
"mau kemana non?" Tanya mang Doni.
"mamang capek ngga? Nenek tadi udah dianter?"
"udah. Ayok mamang anter."
"yaudah mang. Ke gramed ya mang. Jiheon disana."
"bukannya neng jiheon ke surabaya?"
"tau tuh! Bego emang tuh bocah."
Ting.
Jeno
sini. Kalo gue date sama adek lo kan ga lucu ya? (1)'Bgst.' Umpat Siyeon dalam hati.
Siyeon turun dan segera mencari keberadaan Jiheon. Ponselnya sudah berusaha menelpon Jiheon namun tak satupun yang direspon.
Siyeon memilih area kelas 2 SMA untuk mencari Jiheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
aimer.
Fanfiction𝐟𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 ㅡ 𝐣𝐞𝐧𝐨 𝐟𝐭. 𝐱𝐢𝐲𝐞𝐨𝐧 🌼 ❝In the dark, i can see your light.❞ ©deyleeas, 2018