[46] The End

3.9K 397 17
                                    

Jeno menarik Siyeon kedalam mobilnya. Yoona? Beliau merelakan diri naik taksi hanya untuk putra kesayangannya itu.

"gue mau pulang." Ucap Siyeon.

"kenapa?" Tanya Jeno.

"mau ambil tongkat baseball buat mukulin lo. Kesel gue. Jahat banget jadi orang!" Dengus Siyeon.

"lo tega mukin gue pake tongkal baseball? Gue sih Rela aja." Tanya Jeno.

"ya ngga lah! Lo tinggal ke paris aja gue mewek apalagi lo tinggal ke neraka!" Balas Siyeon.

"sorry gue masuk surga ya????"

"yodah. Sampai ketemu di surga."

"kita kesurga bareng!"

Siyeon melotot. Mengalihkan pandangannya dari jalanan pada Jeno.

"gue belum mau mati anjir! lo kalo mau mati sendiri aja. Jan ngajak-ngajak." Ucapnya.

"surga seorang istri ada pada suaminya." Ucap Jeno.

Siyeon mengernyitkan dahi. Sedang Jeno terkekeh.

"anjir!" Makinya.

"lo tau gue rindu banget ga sih?" Tanya Jeno.

"bodo. Pergi ga bilang sih!" Ucap Siyeon.

"gue takut lo sedih."

"sedihan mana saat gue tau lo pergi. Dan itu dari temen gue? Apa susahnya sih bilang 'yeon, gue ke Paris sebulan, ngurus kuliah. Lo baik-baik disini, jaga kesehatan.'" Cibirnya.

Jeno terkekeh. Iya, dia merasa bersalah. Namun gadis ini teramat lucu untuknya.

"yeon, gue udah pulang. Kemarin ke paris bentar beli berlian buat minang lo." Goda Jeno.

"Tai lo." Dengus Siyeon.

Jeno kembali terkekeh. Cukup kencang.

"ambil tuh dibelakang bunga sama kotaknya." Ucap Jeno.

"ga romantis lu batu es! Jangan bilang ini dari fans lo?" Selidik Siyeon.

"yang dari fans dibawa ibu. Menuhin taksi katanya."

"kasihan ibu."

"udah direstuin ibu loh."

Siyeon hanya mengangguk malas dan mengusap kelopak bunga ditangannya.

"itu didalem kotak, 30 surat buat lo. Gue tulis selama sebulan." Ucap Jeno.

"kak."

"hmm?"

"lo kemarin ketemu Jinsol ya?" Tanya Siyeon.

"iya. Main bentar ke paris dia." Jawab Jeno.

"anjir mainnya ke Paris!"

"lo mau? Ayok lah!" Ajak Jeno.

"gue disini aja. Lo disana ngga masalah." Jawab Siyeon.

"nanti rindu."

"ngga. Kan ada guan." Goda Siyeon.

"anjing." Maki Jeno.

Siyeon terkekeh. Menatap Jeno sejenak sebelum mengecup pipi pria jangkung itu.

"gue setia kok. Guan juga udah punya cewek, si Nancy." Ucapnya.

"Yeon."

"hmm?"

"kalo lo gue bawa ke hotel sekarang gimana?" Tanya Jeno.

"Gamau goblok ih!" Lalu Siyeon misuh-misuh.








aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang