Kamis, seragam batik dan sepatu navi kesayangannya. What a perfect!
Siyeon kembali memandang penampilannya didepan cermin. Mulai dari rambut panjang yang ia gerai, polesan tipis bedak agar Herin tidak memarahinya karena terlalu buluk.
"enak aja! Gue ga buluk!"
"makannya bedakan!"
Siyeon memilih melakukan ucapan Herin dibanding harus cekcok setiap pagi dengan gadis itu.
Turun kembali kearah bibirnya. Pipinya bersemu. Tentu kalian tau arah pikiran Siyeon.
Gadis dengan tinggi semampai yang awal masuknya diincar masuk kedalam tim cheers itu mengambil tasnya tanpa melihat penampilannya lagi. Pikirannya melayang entah kemana.
"sarapan dulu! mama ngga mau Papa kamu bilang kalo mama ga ngasih sarapan!" Kata Seohyun.
"udah kenyang." Jawab Siyeon.
Siyeon keluar begitu saja. Mbok Tika belum kembali. Berarti semua masakan dimeja adalah hasil karya ibu tirinya. Ngeri aja sih kalo diracun.
"pagi, mang. Yuk berangkat."
Siyeon diantar oleh mang Doni pagi ini. Ia terlalu malu untuk bertemu dengan Jeno. Dia sudah bilang kepada Jeno subuh tadi.
"tuan nanyain non siyeon."
"soal apa mang?"
"tuan sudah tau tentang den jeno yang rutin jemput non siyeon. Tuan sempet marah. Tuan ngirim penjaga buat non yang ngawasin non kalo bareng den jeno."
"kok mang doni tau?"
"mamang ngga sengaja liat pengawal non ngikutin dibelakang mobil den jeno waktu berangkat sekolah."
"papah apaan deh?!"
"maaf kalo mamang ikut campur, non. Tapi mamang juga kayak gitu sama anak gadis mamang. Ngawasin. Setiap ayah mau anaknya baik-baik aja. Mungkin tuan ngga pernah nunjukin itu didepan non siyeon. Jadi non ga tau."
Mobil Siyeon menepi. Gerbang ramai oleh para siswa. Siyeon ikut bergabung dengan mereka memasuki sekolah.
"pagi, little bee." Sapa Herin.
"sebutan macem apa tuh? Lebah kecil?"
"hahahaㅡ Gue ngakak tau liat photo lo lulus smp."
Siyeon berhenti. Menarik Herin menepi dari koridor yang ramai.
"lo liat foto smp gue dimana?" Tanya Siyeon.
"mark! Dia yang ngirim ke gue. Katanya dapet dari cowok lo."
"kok bisa?"
"hahaha mana gue tau? Tanya aja sama orangnya. Tuh!" Herin menunjuk Jeno yang berjalan bersama Haechan dan Jaemin. Siswi yang berada disekitar mereka. Menyingkir, memberi jalan.
Pandangan Siyeon dan Jeno ketemu.
"mati gue!" Siyeon berbalik. Berjalan meninggalkan koridor namun tasnya ditarik hingga ia sedikit terkejut dan berbalik.
"napa lo kabur?" Tanya Jeno.
"hehe, gue ada PR kak. Gue duluan ya."
"PR apa?" Tanya Herin karena seingatnya tidak ada PR untuk hari ini.
"PR khusus buat gue." Jawab Siyeon.
Jeno yang seolah tak mendengar alasan klasik Siyeon kemudian menarik gadis itu ke kantin. Siyeon sudah berjanji untuk menemani Jeno sarapan sebagai bayaran karena tidak mau dijemput.
"kak Nakyung!" Teriak Siyeon.
"eh. Hai yeon, Jen!" Sapa Nakyung.
Nakyung yang dengan jelas melihat genggaman tangan Jeno dan Siyeon kembali memfokuskan diri kepada novel ditangannya.
"lo suka baca buku? Sama kayak kak Jeno dong! Keren." Kata Siyeon.
"gue tau gue keren." Kata Jeno.
Jeno ikut duduk dibangku antara Siyeon dan Nakyung. Meletakkan dua potong roti isi. Untuk dia dan Siyeon.
"aish! Gue muji kak Nakyung, nyet!"
Jeno tak acuh dan memakan sarapannya. Siyeon juga dengan sesekali mengobrol dengan Nakyung.
"Nay." Panggil Jeno.
"eh? Kenapa jen?" Tanya Nakyung.
"ngga. Ngga jadi." Katanya.
Jeno menggaruk tengkuknya dan memakan rotinya lagi.
"dasar aneh!" Ejek Siyeon.
"kok lo yang masalah? Nakyung aja ngga masalah." Balas Jeno tak terima.
"kalian tuh ya! Bikin gue iri. Haha." Kata Nakyung.
'Iya, gue iri sekaligus sedih. Kenapa Siyeon bisa deket sama lo sedang gue yang tiga tahun engga?' batin Nakyung memandang buku novelnya yang tertutup dimeja.
"Bang Renjun kan ada?" Tanya Siyeon.
"sayangnya gue ga suka sama renjun lebih dari teman, yeon. Gue suka orang lain."
"duh sian abang gue." Gumam Siyeon.
"sayangnya dia ngga suka sama gue." Lanjut Nakyung.
"sabar ya kak. Kurang ajar banget tuh cowok sampe ngga suka sama cewek sempurna macem kak Nakyung."
"hahaha Bisa aja lo yeon. Gue pergi deh. Berasa nyamuk disini."
Nakyung beranjak. Siyeon ingin menahan namun Jeno menarik tangannya agar duduk kembali.
"lo tau ngga siapa cowok kurang ajar itu?" Tanya Jeno.
Siyeon menggeleng. Jeno menghembuskan nafas.
"itu gue. Nakyung suka sama gue dari dulu. Tapi gue ga pernah respon lebih." Kata Jeno.
"kenapa?"
"karena elo."
Lalu hening menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
aimer.
Fanfiction𝐟𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 ㅡ 𝐣𝐞𝐧𝐨 𝐟𝐭. 𝐱𝐢𝐲𝐞𝐨𝐧 🌼 ❝In the dark, i can see your light.❞ ©deyleeas, 2018