[21] Bertahan

3.3K 485 13
                                    

"ampun ram. Mereka romantis banget!" Pekik Seoyeon.

Jaemin yang tengah mengibas kan tangan dibajunya setelah berlarian dengan Seoyeon menuju koridor mengakihkan pandangan kearah sepasang love bird itu.

Jaemin memang tak datang kemarin. Namun ia tau setelah berbicara dengan Haechan kemarin agar Jaemin menjaga Seoyeon dari Shuhua.

"romantisan kita lah. Lari dibawah hujan barengan. Gandengan." Jawab Jaemin.

Seoyeon memberengut. Tangannya menunjuk siswa yang berada disekitar mereka yang juga berusaha mengeringkan seragam lalu berucap.

"mereka juga ikut lari sama kayak kita. Duhhh... Jeno."

"kenapa seoy? Lo manggil gue?" Tanya Jeno.

Jeno menghentikan kibasan jaketnya lalu memandang Seoyeon dan Jaemin secara bergantian.

"ngga. Udah ah. Gue duluan ya jen." Jawab Jaemin.

Jeno mengangguk dan ikut membawa Siyeon menjauh dari koridor yang semakin penuh. Dia duduk disamping Siyeon setelah sampai dikelas gadisnya.

"lo ngga ke kelas? Udah mau bel!" Ucap Siyeon.

"ntar."

Jeno mengacak rambutnya sendiri yang sedikit basah. Dan itu menjadi perhatian teman-teman dikelasnya.

"kak, mending lo pergi deh daripada diserbu temen-temen gue yang mupeng liatin lo." Ucap Siyeon lagi.

Jeno menopang pipinya dengan satu tangan dan melemparkan tatapan kearah Siyeon.

"lo cemburu?" Wajah Jeno semakin mendekat kearahnya.

Siyeon tau teman-temannya menahan teriakan. Siyeon menahan wajah Jeno agar tak semakin mendekat dengannya dengan tangan.

"monyet lo! mesum!" Siyeon bersungut dan beranjak dari bangkunya.

Jeno ikut beranjak. Terkekeh kecil dan mengacak rambut Siyeon.

"nyatanya lo yang mupeng. Gue ga mau mesumin lo kok." Jeno kemudian berlari keluar dari kelas Siyeon diiringi teriakan teman-temannya.

"astaga kak Jeno!" ㅡRina

"gue ga bisa napas njir!" ㅡRyujin

"Yeon! Tukeran nasib yok!" ㅡLucy

Dan banyak lainnya. Siyeon hanya duduk dan menutup kepalanya dengan jaket yang ditinggalkan Jeno tadi. At least, itu ada fungsinya sekarang.

Hoy tolong, pipi gue mau meledak. Siyeon menyentuh pipinya dengan kedua tangan. Sangat panas.

....

Memang setelah tes biasanya tidak ada pelajaran. Siyeon bersyukur karena gurunya berbaik hati membebaskan mereka dari kegiatan belajar. Hanya beberapa siswa yang harus remedial dan mengerjakan soal kembali.

Ting.

Jeno
perpus

Alis Siyeon mengerut. Bukankah Jeno seharusnya dikelas dan menerima jadwal pemadatan? Renjun yang mengatakannya saat tak sengaja bertemu didepan kelasnya.

Siyeon
lo ada pemadatan kan?

Jeno
lo kesini atau gue tarik?

Okay.

Siyeon beranjak keluar. Sudah cukup ia menjadi buah bibir dikelas karena kejadian tadi.

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang