[2] shuhua

6.6K 702 22
                                    

Temannya bisa gila jika lama-lama berdekatan dengan mereka, Siyeon juga sih.

"Laaaah. Masih mau ngobrol sama Mark." Kata Herin

"Dadahh👋"

Teriakan Mark menggema di koridor kelas IPS. Semuanya menatap kearah Siyeon dan Herin ㅡyang lagi seneng ngga ketulungan.

Pliss jangan makan gue, seblak Bu Tika lebih enak daripada gue, batin Siyeon.

•••

Bel memang berhenti. Tepat saat kaki kanan Siyeon menginjak kelas, sudah lengkap, tinggal dia yang belum menaruh tas.

"Tumben rajin lo pada."

"Rajin pala lo. Mereka lagi belajar. Bu Sulli mau ngasih kuis. Pagi ini juga, jam pertama." Kata Chaeryeong.

"Lahh? Kok gue ga dikasih tau?"

Ia berjalan ke arah bangkunya. Dan disana sudah ada Guanlin yang tersenyum atas kedatangannya.

"Udah, gausah teriak. Mau dibakar anak sekelas lo lin?" Kata Guanlin.

"Engga sih, cuma gue belum belajar apapun buat kuis."

Ia mengeluarkan buku biologi dari tasnya, tentang atanomi tubuh.

"Santai. Gue udah bikinin catetan buat lo. Tinggal elo pinter-pinter nyonteknya gimana." Kata Guanlin sambil memberikan secarik kertas yang isinya adalah salinan jawaban, yang dia dapatkan dari kelas sebelah yang sudah terlebih dulu melaksanakannya.

"Makasih Gaf, lo emang terbaik."

Tepat. Bu Sulli datang. Si killer ahli biologi. Suasana menjadi mendung.

"Baik anak-anak, keluarkan kertas selembar. Kita akan melaksanakan kuis pagi ini." Ucap Bu Suli.

"Yahhh." desah semua anak

"Tidak ada bantahan!" Ucap Bu Sulli tegas.

Wanita paruh bayah yang berjilbab merah dan sama sekali tidak mempunyai hubungan darah.

Maksudnya tidak memiliki hubungan warna dengan bajunya yang berwarna coklat.

"Terserah saya, yang penting saya ga telanjang." Itulah kata-kata yang selalu bu Sulli ucapkan saat ada guru lain yang membicarakannya.

"Kerjakan soal yang ada di papan tulis. Bila ada yang mencontek buat rangkuman rangkap 3 tentang atanomi detik itu juga di perpustakaan." Perintah bu Sulli.

Ucapan bu Sulli membuat nyali Siyeon ciut. Ia menata catatan yang diberikan Guanlin diatas roknya. Lalu mencoba menjawab.

"SIYEON!!!" Teriak bu Sulli.

Suara nya menggema ke seluruh ruang kelas. Siyeon yang ketangkep basah. Kini bu Sulli sudah ada di sebelahnya.

"Mati gue sekarang"

•••

Disinilah Siyeon sekarang. Di tempat yang bahkan belum tentu sebulan sekali ia kunjungi.

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang