[7] memori

4.1K 484 15
                                    

Jalanan sedikit longgar berselimut hujan tipis. Siyeon mau tak mau merekatkan jaket Jeno yang ia pakai.

Dingin. Jangan salah paham.

Lampu disana menunjukan warna merah. Jeno berhenti dan memerhatikan Siyeon dibelakangnya dengan sedikit senyum.

"Udah jumat loh, hampir 2 minggu pacaran." Kata Jeno.

"Kepaksa, Hm."

Jeno mengedikan bahunya. Sebelum ia melajukan motor karena warna kuning menyorot dari lampu. Tangan nya menarik tangan Siyeon lalu merekatkan pada dirinya.

"Peluk gue. Pasti bakal anget."

"Eh, Gila lo!"

Siyeon menjauhkan tubuhnya dari Jeno. Mereka menggunakan motor Jeno. Berbeda dari biasanya.

"Lagi pengen" Jawaban Jeno saat Siyeon tanyai tadi pagi.

Waktu memang cepat berlalu. Minggu depan, mereka akan melanjutkan penilaian tengah semester.

"Tar sampe depan komplek aja ya."

"Kenapa? Lo selingkuh ya?"

"Tai, nggak. Udah sampe depan komplek aja."

Jeno diam dan terus melajukan motornya. Ia yakin, ada yang tak beres disini.

Siyeon menepuk bahu Jeno untuk menepi.

"Bentar, ada telpon."

Lalu gadis itu turun dan sedikit menjauh dari Jeno yang masih bertengger diatas motornya.

"Iya, ini mau pulang."

Lalu gadis itu kembali setelah menyelesaikan percakapan.

"Sampe sini aja ya, kak."

"Lo ngajak putus? Kan cuma gue yang boleh mutusin."

"Tai, gue turun disini aja."

"Lah?"

Belum mendapat jawaban namun Jeno melihat Siyeon masuk ke dalam Taxi dan meninggalkan Jeno.

"Ntar gue telpon."

Siyeon tau Jeno bingung dengan kelakuannya. Ia tau Jeno akan marah. Namun selayaknya orang berpacaran, komunikasi itu penting dan mereka selalu menjunjung tinggi hal tersebut.

"Bun, Siyeon rindu. Kapan kita bisa ketemu?"

Pandangannya mengikuti rintik hujan yang membias di kaca Taxi.

•••

Kakinya keluar dari Taxi tepat didepan rumah. Mobil merah terparkir di depan pintu masuk.

Ngeganggu.

Setelah mengucap salam, Siyeon masuk. Melihat kedua orangtuaㅡ

Oh ralat.

ㅡPapanya dan Mama tirinya juga Saudara tirinya yang bahkan seumuran dengannya. Siyeon sudah cukup umur untuk mengetahui bahwa Jiheon adalah anak dari hasil hubungan haram Suho dengan Seohyun.

"Hallo sayang. Papa punya kabar baik." Sapa Suho.

Siyeon mengangkat wajahnya. Ia melihat wajah lelaki yang dulu selalu ia puji sebagai lelaki terhebat di dunia itu memancarkan sinar senang.

"Apa?"

"Mama Seo dan Jiheon akan tinggal disini bersama papa."

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang