[20] Selesai atau bertahan?

3.2K 492 14
                                    

Jangan cuma vote aja dong, komen juga:( aku suka bacain komen ehehehe

Jeno kembali, Membawa beberapa dekorasi kehalamannya. Ia akan membantu menyiapkan pesta Lami besok.

"agak ke kiri kak." Lami menginstruksi Jeno yang memasang dekorasinya diatas pohon.

"berisik."

"yak! Ntar kalo jelek kan gue yang malu."

"sok lu!"

Jeno turun dari tangga dan meletakkan alat alat di meja. Mengambil minum dimeja dan duduk digazebo.

"Siyeon dateng kan kak?" Tanya Lami.

Jeno diam sejenak. Mengedikkan bahunya tak acuh.

"lo marahan sama dia? Ihh... Cepet baikan dong."

"jangan berharap lebih dari gue dan Siyeon walau gue juga berharapnya gitu."

Lami ikut diam. Duduk disamping kakak lelakinya. Mengayunkan kaki tanpa minat.

"lo pernah pergi sama cowok selain Haechan?" Tanya Jeno.

"pernah. Ngerjain tugas, tapi bareng-bareng sih." Jawabnya.

"lo ngasih tau Haechan kalo lo pergi?"

"IYA LAH! gue masih mau idup." Kata Lami.

Jeno diam. Meneguk es sirup buatan ibunya lagi.

"lo beneran berantem sama Siyeon ya kak?" Tanya Lami.

"gue ga tau."

Lami mengangkat ponselnya. Ada nama Siyeon yang tertera disaluran telepon.

"Mi! Sialan lo!"

"kak." ㅡSiyeon

"selesain dah tuh masalah lo berdua." Perintah Lami.

Setelah Lami pergi dan memberikan privasi untuk kakaknya melesaikan masalah dengan gadisnya. Suasana menjadi semakin hening.

"gue tau itu Hilal." Kemudian hening kembali. Ia menekan tombol loudspeaker dan meletakkan ponsel disamping tubuhnya. Merebahkan badan dan Memandang atap gazebo dari jerami.

"lo ga mikir gue macam-macam sama kak Hilal kan kak?"

"gue ga tau Yeon. Ini udah malem, mendingan lo tidur. Besok gue jemput seperti biasa."

"iya kak. Lo juga istirahat."

Tut.. Tut... Tut...

Sambungan terputus oleh Siyeon. Ia menatap langit-langit kamarnya yang selalu mengingatkan kepada Bunda. Jiheon tak tidur dikamarnya lagi karena Seohyun yang datang kekamarnya dengan bersungut-sungut.

"lo ngga tau kak. Lo ngga tau yang terjadi siang tadi, atau mungkin lo ngga mau tau?" Siyeon berbicara pada dirinya sendiri

Ting.

Ponsel Siyeon kembali menyala. Menampilkan pesan dari pria yang baru saja berbicara padanya melalui ponsel.

Jeno
Gue selesai sama Shuhua.

Senyum Siyeon merekah. Namun kembali hilang karena perjanjian.

"lo jadi pacar gue supaya gue jauh dari Shuhua."

Apa itu tak berarti Siyeon dan Jeno juga selesai? Tugas Siyeon hanya menjauhkan Shuhua. Saat Shuhua tak kembali mendekat, apa gunanya Siyeon?

Pukul 10.37 PM.

dan Siyeon masih terjaga. Ia kembali meraih ponselnya yang terlempar tak acuh disekitar tubuhnya.

Jeno
gue selesai sama Shuhua.

Reply.

Siyeon
is that mean that we've done too?

Ponselnya kembali berdenting dengan cepat.

Jeno
we have to talk about it. Lets get rest well.
gd night bae♥

Kedua bibirnya ia tahan agar tak tersenyum. Lalu jarinya kembali mengetik.

Siyeon
Too.

🎗🎗🎗

Tak ada yang spesial pagi ini selain tadi malam ia masih berjaga hingga pukul 12 untuk memberi ucapan pada adik kekasihnya.

Siyeon
HAPPY LAMI'S DAY MI. MAY ALLAH BLESS YOU. WISH FOR THE BEST TO YOU. KEEP HEALTH BEAUTY AND SMART.😘😘😚💙

Lami
terima kasih kakak ipar. Gue tunggu diacara gue ya.

Tangan Siyeon meraih roti dan selai dimeja makan. Sudah ada Jiheon dan Seohyun juga Papa nya yang tengah berjalan menghampiri meja makan.

"Morning Princess nya papa." Suho mengecup pucuk kepala mereka bergantian.

"Pa, Siyeon duluan."

Dengan roti ditangannya. Ia berjalan menuju pintu dan keluar menuju gerbang bersamaan dengan tibanya mobil Jeno. Awan semakin mendung dan akan segera menumpahkan simpanannya.

"gue bawa roti lo mau ngga?"

"buatan siapa?"

"mau nya sih mbok Jimi. Berhubung mbok pulang kampung jadi yang bikin istri Papa. Tapi gue bikin lagi sendiri."

"lo ngga bisa nerima mama baru lo apa? Ah ralat. Dia nikah sama bokap lo udah lama kan?" L

Siyeon diam. Tangannya masih memegang roti sedang pandangannya kearas jendela disampingnya yang penuh dengan bulir hujan. Jeno menarik roti dari tangan Siyeon. Membelahnya menjadi dua dan memberikan kepada Siyeon sebelum lampu berubah kuning.

"lo harus belajar bikin roti isi sama mbok Jimi."

"Sialan! Roti gue ga enak dong."

Jeno mengangguk acuh dan terus mengunyah hingga habis.

"lo pernah ke tempat Koh Kun sama Haechan?"

"hmm."

Mika mengunyah roti isinya. Sama kok. Berarti Jeno yang dengan kurang ajar bilang rotinya tidak enak.

"terus pergi sama siapa aja?"

"kak plis. Kalo ini urusan kemarin. Gue masih ngga mau bahas karena itu ngga sepenuhnya keinginan gue."

Kemudian mereka sampai diparkiran sekolah dengan hujan yang tak kunjung ingin berhenti.

"tunggu bentar."

Pria itu keluar. Dan tak lama pintu disamping Siyeon terbuka. Menampakkan seragam Jeno yang sedikit basah dan jaket diatas kepala.

"cepet keburu tambah basah gue!"

Siyeon keluar sedikit merunduk dibawah jaket jeans Jeno yang memanyungi langkahnya menuju koridor. Beberapa siswa yang melihatnya berbisik-bisik.

"ampun ram. Mereka romantis banget."

aimer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang