Terkadang demi kebaikannya, kita harus menyakitinya...______________
happy reading.
Jangan lupa like dan follow sebelum baca wkwk ..
* *
Gadis itu berlari sangat kencang masih dengan seragam SMA yang melekat ditubuh rampingnya. Sementara seorang laki-laki cungkring, berkumis tebal dan memakai pakaian PNS, berusaha mengejarnya.
"ANASTASYAAAAA....BERHENTI!!" teriak bapak itu sembari menjulurkan tongkat kayu yang ada ditangannya.
Sementara si pemilik nama tidak memperdulikan panggilan itu dan malah terus berlari menjauhi laki-laki itu. Dia tersenyum girang, tampak sangat senang menjalani aksi kejar-kejaran itu.
"ANASTASYA, KALAU KAMU TIDAK BERHENTI JUGA BAPAK TIDAK AKAN MENGIZINKAN KAMU IKUT ULANGAN!!" lagi-lagi guru itu berteriak, namun kali ini dengan acaman.
Tapi, semua itu tidak membuahkan hasil. Anastasya tidak memperdulikannya sama sekali, dia malah terus keasikan berlari. Gadis itu tidak bodoh yang bisa percaya ucapan gurunya itu. Kalau dia berhenti, bisa tamat riwayatnya disekolah itu.
Nafas laki-laki itu hampir habis hanya karna satu makhluk menyebalkan yang bernama Anastasya. Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa Anastasya berlari secepat itu memutari lapangan sekolah dan berusaha menghindarinya seperti seekor kelinci yang berusaha menghindari predatornya.
Anastasya menoleh ke arah belakang, melihat gurunya dengan nafas terengah-engah ditengah lapangan.
"Kasihan." gumannya sambil tersenyum puas. Dia mengibaskan rambut carlynya yang dicat warna-warni seperti pelangi dilangit yang biru.
Dia berbalik, namun langkahnya terhenti.
"Mau kemana Anastasya?" tanya dengan nada penuh penekanan
Sial.
Bisiknya dalam hati.
"Ehhhh... Bu Paula. Apa kabar buk?" Anastasya menyengir polos tanpa rasa bersalah.
"Tidak perlu basa-basi, sekarang kamu ikut ke ruangan saya!" perintah ibu Paula tegas, membuat Anastasya yang keras kepala menjadi sedikit menunduk walaupun hanya beberapa detik.
"Salah saya apa buk?" protesnya dengan wajah memelas. Kalau masalah akting, Anastasya jagonya. semua jenis akting bisa dia perankan, itu adalah jurus andalannya disaat-saat kepepet seperti ini.
Bu paula, guru seberat 80 kg itu, memandang Anastasya dengan mata melotot dan wajah memerah padam.
"Masih tanya apa salah kamu? Lihat dibelakang kamu, pak Dodo hampir pingsan cuma gara-gara satu siswa bermasalah seperti kamu!! Saya tidak bisa mentolerin kamu lagi Anastasya."
(Ruang kepala sekolah)"Ibu tidak habis pikir sama kamu Anastasya, selaluuuu saja membuat masalah di sekolah ini. Kamu itu perempuan, seharusnya kamu bersikap seperti perempuan kebanyakan, jangan seperti laki-laki over dosis!!" Paula tidak bisa lagi menahan kekesalannya terhadap salah satu muridnya, sudah cukup selama ini dia bersabar karena kelakukan Anastasya. Kali ini dia tidak bisa mentolerin anak itu lagi, sekalipun kakaknya adalah penyumbang dana terbesar disekolah itu. Kali ini Anastasya sudah sangat keterlaluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Romance"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...