Aktivitas di perusahaan berjalan seperti sedia kala, pagi ini Nathan sudah mulai kembali bekerja setelah sebelumnya beribernasi hampir lebih dari seminggu. Dia tampak lebih berkarisma dan wajahnya memancarkan kecerahan yang berbeda dari biasanya. Kedatangannya kembali ke kantor, membuat para karyawan berkerja lebih ekstra hati-hati dan tidak boleh terlalu banyak bersantai-santai.
Nathan diikuti oleh beberapa ajudanya dan para petinggi perusahaan berjalan melintasi seluruh area perusahaanya. Itu adalah agenda pertamanya untuk meninjau sejauh mana perkembangan perusahaan selama dia tidak ada. Dan itu benar-benar membuat semua department perusahaan kaget dan tidak sempat melakukan persiapan apapun.
Department marketing dan periklanan menjadi tempat pertama yang dia kunjungi. Karena bagi nya penasaran adalah jantung perusahaan. Para karyawan yang bekerja di bagian marketing itu benar-benar tidak menduga kalau Nathan akan turun tangan sendiri mengecek departmen mereka. Hal hasil Nathan berhasil menangkap basa mereka sedang asik bersantai-santai dijam kerja. Ada yang sibuk makan, bercanda, bahkan menonton video yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan .
Mereka sontak berdiri saat menyadari Nathan sedang mengamati mereka. Semua akyivitas yang mereka lakukan dihentikan secara paksa. Semuanya membentuk sebuah barisan, raut wajh mereka sangat mengenaskan dan tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Sementara amarah Nathan sudah berad di puncak kepalanya.
Nathan tidak pernah mentolerin kesalahan apapun, bahkan dia tidak pernah sungkan memecat karyawan senior yang tidak kompeten terhadp perusahaannya.
BRAKKK!!!
Nathan menendang sebuah meja yang diatasnya terdapat sebuah laptop yang sedang memutarkan sebuah video BTS yang tengah perform. Laptop itu pun terbentur ke lantai mengakibatkan beberapa bagiannya pecah dan rusak.
Sontak mereka terkejut melihat aksi Nathan yang tak segan-segan memperlihatkan kemarahannya. Salah seorang pegawai memandangi laptop itu dengan wajah mengenaskan, bahkan dia hampir saja menangis. Kelihatannya dia adalah pemilik laptop mengenaskan itu.
Nathan melangkah maju membuat para karyawanya seolah sulit bernafas. Tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun diruangan itu. Bahkan semut pun sungkan melewati ruangan itu.
"Jadi seperti ini kelakuan kalian di belakang saya?" tanya Nathan dengan suara beratnya
Jangankan menjawab, melihat Nathan saja mereka enggan.
"Kalian tau aturan di perusahaan ini? Saya tidak membutuhkan karyawan yang tidak produktif. Dan saya rasa kalian tau apa konsekuensinya." ujarnya dengan tegas.
"Nanti siang saya mau semua laporan marketing sudah ada di tangan saya."
Rombongan Nathan pun meninggalkan department marketing dan melanjutkan sidaknya ke department berikutnya. Para karyawan marketing akhirnya dapat bernafas dengan lega walaupun setelah ini mereka tidak tau bagimana nasib mereka.
Suasana hati Nathan saat ini sangat berantakan karena hampir semua departmen kantornya mengecewakan, semuanya tidak berjalan dengan semestinya. Sore itu seluruh karyawan dari semua departmen berkumpul di aula perusahaan tentunya atas perintah Nathan. Ini pertama kalinya mereka dikumpulkan dalam pertemuan besar dari seluruh perusahaan.
Aula itu berjalan ricuh, mereka saling berbisik-bisik penasaran apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan dikatakan oleh boss besarnya. Sudah cukup lama mereka menunggu, hingga aula itu benar-benar penuh dan menimbulkan suara berisik yang terpantul diseluruh ruangan.
Tak berselang lama, Nathan dan para ajudannya datang, seketika itu juga aula langsung senyap. Tidak ada yang berani mengeluarkan satu kata pun dri mulut mereka, semua yang hadir berdiri tegak membentuk sebuah barisan, siap mendengarkan pidato kepresidenan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Romance"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...