yang belum follow aku silakan follow terlebih dahulu ya :)
*****
Nathan memijat pelipisnya dengan tangan kanannya yang bertumpu di atas meja kaca yang biasa menemaninya menyelesaikan tumpukan dokumen-dokume. Rasanya kepalanya akan segera meledak karena kelebihan kapasitas. Sampai detik ini dia belum bisa menemukan jalan keluar untuk menutupi kerugian perusahaannya, sementara tidak lama lagi akan diadakan rapat direksi dengan semua pemilik saham.
Kepala laki-laki berdarah campuran itu tidak juga menemukan titik terang, belum lagi masalah media yang mulai menyebar hingga berita internasional khususnya Asia. Pamornya yang begitu gemilang, menyebabkan masalah kecil dalam kehidupannya mengakibatkan kerugian besar. Para wartawan sialan yang pada dasarnya tidak menyukai Nathan lantaran sikap arogan laki-laki itu, membuka kesempatan untuk membalas dendam kepadanya.
Itu benar-benar strategi yang bagus dan tepat-pikir Nathan, dia pasti akan membalas semua perbuatan wartawan-wartawan yang menjadikan dirinya ladang rezeki.
Tiba-tiba ponselnya berdering, tidak ada nama yang tertera di layar ponsel itu, dengan malas Nathan mengangkatnya.
"Halo...."
"Hallo brother...." Terdengar suara riang dari sembrang sana. Tak perlu waktu lama, Nathan sudah tau siapa pemilik suara itu.
Tubuhnya menegang, matanya menatap tajam seolah orang yang menelponnya saat ini sedang berada di hadapannya.
"ENYAHLAH!" suara berat Nathan mengubas atsmorfir ruangan itu begitu mencekam.
"Wow...Woww... santai brother. Jangan emosi seperti itu, rilex" katanya sembari tertawa mengejek
"Aku tidak punya waktu untuk meladeni BAJINGAN seperti dirimu." Nathan mengepalkan tangannya semakin erat
"Aku tau kau sedang amat kebingungan sekarang. tapi, bukankah tidak baik melampiaskan pada adikmu ini, kak?" dia semakin berani mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak ingin di dengar oleh Nathan
"PERSETAN!"
Tawanya semakin keras, seolah puas telah membangunkan singa tidur dalam diri laki-laki itu.
"Tadinya, aku ingin menawarkan sebuah bantuan, tapi melihat sikapmu seperti ini, siapa yang mau membantumu?" katanya sombong
Nathan tertawa sumbang, "DENGAR! NATHAN ALEXANDER TIDAK PERNAH MENERIMA BANTUAN DARI PENGHIANAT MANAPUN!"
Tutt....tuttt...
Nathan memutuskan sambungan telponnya dan seperkian detik kemudian membanting ponselnya hingga menjadi kepingan-kepingan tak berguna. Kalau saja saat ini bajingan itu ada dihadapannya, mungkin bisa di pastikan laki-laki itu akan terkapar berbulan-bulan di rumah sakit.
Nathan tidak akan pernah lupa dengan semua kejadian dimasa lalu yang telah dilakukan bajingan itu dan keluarganya. Hingga darah penghabisan pun Nathan tidak akan pernah sudi memaafkannya apalagi menjalani hubungan dengannya.
~~~~
FLASBACK
Saat itu Nathan baru duduk di bangku kelas 1 SMA di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Dia adalah anak pintar dan pendiam disekolahnya, jarang bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya, namun Nathan adalah anak yang berbakat. Nilai akademik dan non akademiknya sama bagusnya.
Sebelumnya Nathan adalah anak yang aktif dan penurut, namun setelah keluarganya hancur berantakan dan Ibunya meninggal, dalam sekejam semua itu merubah jati diri Nathan yang sebenarnya. Dia menjadi siswa yang suka menyendiri dan cuek pada lingkungannya menyebabkan dia tidak punya teman satupun. Nathan juga tidak pernah tertarik menjalin hubungan apapun, persahabatan ataupun yang lainnya, hanya buku-buku tebal yang menjadi teman perjalannya sejak remaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Storie d'amore"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...