Chapter ~ 48 | Kepergian Silvia

270 37 17
                                    


Mungkinkah cinta mu hanya semu?
Karena entah kenapa hatiku berkata cintamu masih untuknya

______________________________
_____________

SILVIA POV

Tidak pernah terbayangkan kalau aku akan berada dalam situasi serumit ini, bahkan aku tidak pernah berpikir akan menikah dengan mantan kekasih almarhum kakakku sendiri. Kenyataan kalau aku mencintai orang yang sangat dicintai kakak ku sudah sangat membuat hatiku sakit, bagaimana mungkin takdir bisa sekejam itu padaku?

Dan kini aku tidak tau perasaan Nathan yang sebenarnya, hatiku ragu jika dia benar-benar mencintaiku. Entah kenapa aku merasa kak Saraha masih menjadi wanita pertama dihatinya. Perlakuannya terhadapku tidak hanya membuat fisikku yang terluka tapi juga, hati ku yang seolah tidak bisa menemukan bentuknya semula.

Aku mencintai Nathan namun sepertinya Nathan tidak benar-benar mencintaiku, bahkan dia mengusirku tanpa memikirkan kalau aku sedang mengandung anaknya. Apa sebegitu tidak berharganya aku hingga Nathan tidak mau mendengarkan penjelasan dariku? Semua yang ku lakukan hanya demi melindungi Dimas meski aku akui aku salah telah menyembunyikannya dari Ayahnya sendiri.

Matahari yang mulai tenggelam tak menyisakan jejak cahaya dan digantikan oleh rembulan sebagai peneranganya seolah menyindirku kalau masa bahagiaku sekarang telah tergantikan oleh kebencian dihati Nathan. Mungkin memang tidak seharusnya aku mencintai Nathan, laki-laki yang sangat dicintai oleh kakak ku atau mungkin aku dan Nathan tidak ditakdirkan untuk bersama.

Bersama malam yang mulai menjelang, aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah sakit. Tidak ada gunanya lagi aku disana, semua orang tidak mengharapkan kehadiranku. Dan untuk Dimas, aku tidak perlu mencemaskannya lagi karena sekarang sudah ada Ayah yang mendampinginya serta bisa melakukan segalanya untuk Dimas.

Aku menyusuri jalanan tanpa tau kemana aku akan melangkah, aku tidak punya tujuan saat ini dan tidak mungkin bagiku untuk kembali ke rumah Ayu. Aku malu menampakan wajahku pada Ayu disaat kondisiku seperti ini, aku sama sekali tidak menyalahkannya karena aku sadar skenario ini berawal dariku.

Jemari-jemari mungilku tanpa aku sadari menyentuh perutku, aku tidak sadar kalau sekarang perutku sudah mulai membuncit.

"Maafkan aku anakku, karena mengurus Dimas aku sampai melupakanmu" ucapku seorang diri ditengah keheningan malam

Air mataku kembali mengucur tanpa seizinku, kesedihan yang aku rasakan tidak bisa terobati begitu saja. Aku bingung harus bersikap bagaimana? Harus melakukan apa? Dan bahkan aku tidak tau bagaimana nasib anakku nanti. Ingin rasanya aku berteriak pada takdir, mengapa harus aku? Kenapa takdir begitu kejamnya menghancurkan masa depanku? Bagaimana bisa aku mengurus anakku seorang diri?

Berapa banyak pun air mata yang aku tumpahkan tidak lantas membuat semuanya kembali seperti semula. Sejak kecil aku telah ditinggalkan oleh orang-orang yang aku sayangi, dan sekarang aku juga harus kehilangan orang yang aku cintai.

***

ATHOUR POV

Seolah seperti sebuah mimpi, semua itu benar-benar terjadi. Nathan dan juga keluarganya tidak bisa percaya kalau sekarang anak yang selama ini menjadi alasan penyesalan Nathan ternyata masih bernafas dan bahkan tumbuh menjadi anak yang sangat baik juga tampan seperti dirinya.

Nathan dan juga yang lainnya menunggu diruang tunggu, proses operasi Dimas telah dilaksanakan atas pemintaan dari Nathan sendiri. Mereka menungu dengan cemas sembari berdoa semoga semuanya berjalan dengan baik dan Dimas baik-baik saja. Wajah tampan Nathan memancarkan mimik yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, ada rasa cemas, rasa tidak percaya dan rasa bersyukur.

You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang