Aku sulit memahami mu bahkan ketika kamu berkata jujur..•••
Kaki Silvia melemas saat menuruni tangga, tangannya berpegangan pada penyangga tangga. Dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, matanya membulat sempurna dan perlahan butiran bening turun membasahi pipinya.
Bagaimana tidak? Di depan matanya, orang yang baru saja menyatakan cinta padanya semalam, saat ini sedang bermesraan dengan perempuan lain.
Silvia benar-benar tidak menyangka paginya yang dia pikir indah, malah berubah menjadi mimpi buruk. Cukup lama Silvia berdiri, dua pasangan yang sedang asik bercumbu itu belum juga menyadari kehadirannya. Membuat Silvia terpaksa harus menonton adegan laknat itu.
Mata Nathan dan Silvia kemudian bertemu disela ciumannya dengan perempuan cantik yang Silvia tidak tau siapa. Nathan langsung melepaskan cengkramannya dari perempuan itu. Sementara si cantik berambut merah itu sedikit terkejut dengan perlakuan Nathan yang tiba-tiba menyudahi ciuman panas mereka.
Silvia bahkan tidak mampu mengedipkan matanya, ingin rasanya dia beranjak dari tempat itu namun, tubuhnya seolah tidak mau bekerja sama dengan logikanya.
"Silvia.. " ucap Nathan masih dengan raut terkejutnya
Tubuh Silvia luruh menyentuh lantai, Nathan segera berlari ke arahnya untuk membantu Silvia berdiri. Nyawa Silvia masih belum terkumpul penuh, tatapannya kosong dan kesadarannya terbang entah kemana.
Wanita berambut merah itu menatap tidak suka pada Silvia, dia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Sambil asik menonton adegan di depannya yang membuatnya merasa muak.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Nathan sembari mengelus rambut panjang Silvia
Silvia menatap suaminya tidak percaya. Bagaimana bisa Nathan bertingkah seolah dirinya tidak melakukan kesalahan apapun dan seolah tidak terjadi apa-apa sekarang. Sedangkan jelas-jelas Silvia melihat Nathan sedang berciuman dengan perempuan lain di rumahnya sendiri.
Nathan hanya diam sambil terus menatap Silvia. Silvia kehilangan kata-katanya, bahkan sekarang dia harus berpikir seratus kali untuk mempercayai semua perkataan Nathan tadi malam. Seharusnya sejak awal, Silvia tidak percaya begitu saja dengan makhluk ciptaan Tuhan bernama Nathan yang punya segudang kebusukan dalam hal percintaan. Silvia bahkan tidak perlu kesusahan mencari alasan untuk meninggalkan Nathan saat ini.
Silvia menepis tangan Nathan menjauhi rambutnya, "hari ini kamu memberikan jawaban atas semua ke raguan ku."
"Siapa dia Nath? " teriak perempuan itu
Silvia tersenyum getir. Perempuan itu memanggil Nathan dengan sebutan 'Nath'yang berarti hubungan mereka sangat dekat dan mungkin lebih dekat dari pada hubungan Silvia dengan Nathan
Nathan tidak menjawab.
"Perkenalkan saya pembantu barunya Tuan Nathan" jawab Silvia, berjalan mendahui Nathan dan mendekati perempuan berambut merah itu
Nathan di buat membeku oleh pernyataan Silvia barusan.
"Nona mau minum apa, biar saya buatkan." ujar Silvia dengan nada yang di buat sopan layaknya pembantu dengan majikannya
Perempuan itu memandang Silvia meremehkan,"Oh pembantu, aku malah berpikir kamu adalah istri pura-pura nya Nathan. Ternyata... Ya, mana mungkin Nathan memilih perempuan yang model beginian walaupun hanya untuk menjadi istri settingannya."
Silvia berusaha mempertahankan senyum kakunya, meski sebenarnya hatinya sangat terluka.
"Buatkan aku orange jus" perintahnya angkuh
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Romance"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...