Yang berharga akan terasa berharga ketika dia telah pergi dan kamu kehilangannya..
•••
Malam itu menjadi malam terburuk bagi Silvia, karena pertemuannya dengan Dilan malah memancing kemarahan Nathan yang selama ini tidak Silvia tau.
Silvia merasakan tenggorokannya begitu sakit dan sulit baginya untuk bernafas, cengkraman tangan Nathan di lehernya membuat dia tak henti-hentinya meringis kesakitan. Ingatan Silvia kembali pada saat Nathan bersikap kasar pertama kali padanya. Tanpa belas kasihan sedikit pun Nathan dengan leluasanya menyakiti Silvia yang saat ini berstatus sebagai istrinya.
Nathan tidak memperdulikan ringisan dan tangisan pilu dari Silvia, berulang kali Silvia berusaha menjelaskannya dan meminta maaf, tapi Nathan sedikit pun tidak mau mendengarkannya.
Suasana di rumah itu sangat mencekam malam itu, semua pelayan di rumah itu tidak berani mendekat ke ruang tengah dimana majikkannya sedang marah besar. Pelayan-pelayan itu hanya bisa melihat diam-diam dari balik dinding sambil berbisik kasihan melihat Silvia di perlakukan kasar seperti itu.
Sebelumnya, Nathan tidak pernah semarah ini dengan siapapun. Ini adalah kali pertama, Nathan kehilang kontrol emosi dirumahnya sendiri. Para pelayan itu menatap iba kearah Silvia, ingin rasanya mereka menolong perempuan malang itu, tapi mereka tidak punya cukup keberanian untuk menghadapi tuannya.
Tidak ada yang berani mendekat disaat Nathan sedang murka, semuanya spontan menjauh dan berlari ketakutan. Silvia adalah wanita pertama yang sampai saat ini masih bertahan dengan sikap kasar Nathan.
"FUCKING SHITTT!!!! " umpat Nathan sembari menampar wajah Silvia hingga gadis itu tersungkur ke lantai
Rasanya Silvia tidak memiliki kekuatan lagi untuk berdiri, dia lebih memilih untuk tetap berlutut dilantai. Terlalu banyak air mata yang telah dia tumpahkan malam ini, membuat semua tenaganya terkuras habis.
Nathan menendang meja kaca di hadapannya hingga membuat posisi meja itu sedikit bergeser dari tempat sebelumnya.
"DASAR PEREMPUAN MURAHAN!!! BERANI-BERANINYA YA KAMU BERTEMU DENGAN LAKI-LAKI ITU DI RUMAH SAYA!!! " bentak Silvia yang masih terduduk dan menunduk, tidak berani menatap laki-laki dihadapannya itu
"JAWAB! APA KAMU TIDAK PUNYA MULUT, HAH? " Nathan kembali mencengkram dagu Silvia dan kemudian melepaskannya dengan hentakan keras dan kasar
Silvia masih belum membuka mulutnya, bibirnya bergetar, rasanya dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Rasa takut yang sekarang dia rasakan membuat dia tidak bisa berpikir apa-apa selain pergi secepatnya dari hadapan Nathan. Ingin rasanya Silvia berlari menjauh, tapi dia tidak cukup memiliki kekuatan bahkan untuk berdiri sekalipun.
Hanya air mata yang terus mengalir dari pipi gadis itu, keadaannya benar-benar hancur. Tangannya memar akibat cengkraman tangan Nathan, wajah gadis itu pucat pasi karena ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar dan lemas. Seumur hidupnya, Silvia tidak pernah di perlakukan seperti ini, dia selalu hidup dalam limpahan kasih sayang meskipun hidupnya berkecukupan.
Silvia tidak pernah berpikir kalau Nathan akan semarah dan sekejam ini padanya. Meski seribu kali dia meminta maaf pada Nathan, tapi laki-laki itu tidak berhenti menyakitinya.
"Dengar Silvia, ini peringatan terakhir buat kamu! Kalau sampai saya lihat lagi kamu dengan laki-laki sialan itu, saya tidak akan segan-segan membunuh kalian berdua dengan tangan saya!! " ancam Nathan
"Saya bisa melakukan apa pun kalau kamu melanggar aturan saya!!" lanjutnya lagi dengan wajah memerah padam dan mata tajam membunuhnya
Silvia tetap menunduk, pikirannya los dan tidak bisa mengimbangi ucapan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Storie d'amore"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...