Chapter ~ 36 | Aku Mencintai Mu

418 56 7
                                    


"Lepaskan aku Nathan!! " dengan sekuat tenaga Silvia mendorong keras tubuh Nathan menjauhi tubuhnya

Silvia berhasil lepas dari rengkuhan tubuh Nathan yang sejak tadi mengunci tubuhnya. Baru saja Nathan hendak meraih tangan Silvia lagi, gadis itu lebih dulu menepisnya

"Jangan menyentuhku!  Bukannya aku ini perempuan murahan? Mana mungkin pria terhormat seperti mu sudi menyentuhku! " bentak Silvia

Keadaan menjadi semakin kacau dan tidak terkontrol. Para tamu saat ini menjadikan mereka pusat perhatian. Bagaimana tidak,  suara bentakan Silvia membuat tamu undangan menoleh penasaran ke arahnya. Melihat situasi yang sangat tidak memungkinkan itu, Mario berinisiatif menghampiri Nathan dan Silvia.

Jika dibiarkan, keluarga mereka yang akan menanggung malu dan media pasti akan meliput mereka secara langsung dan akan menimbulkan masalah baru. 

"Apa yang kalian lakukan? Kalian sadar  sekarang kita di mana? Tolong jangan membuat keluarga ini malu karena pemberitaan kalian nantinya." ujar Mario menasehati

Silvia menatap di sekelilingnya, dia baru sadar kalau saat ini dirinya menjadi perhatian utama di ruangan itu.

"Maafkan aku Mario. Aku sudah ingin pergi tapi,  si brengsek ini menahanku terus." Silvia beranjak keluar dari gedung perhotelan itu

Suasana semakin mencengkam, Nathan memijat pelipisnya tidak menyangka kalau Silvia akan senekat itu. Apa dia sudah sangat keterlaluan pada gadis itu?

Dengan langkah gontai Silvia berjalan menyusuri parkiran hotel. Tubuhnya lemas, air matanya terus menerus berjatuhan tanpa henti. Silvia tidak berniat menghentikan tangisnya, biarlah hari ini dia terlihat lemah selama itu bisa mengurangi rasa sakit dihatinya. 

Perkataan Nathan benar-benar menyakitinya. Padahal Silvia hanya berniat menghibur semua orang tapi, kenapa Nathan bisa berpikiran sepicik itu tentang dirinya?  Silvia sudah tidak sanggup lagi menjalani semua ini. Sudah terlalu banyak rasa sakit yang di ¹berikan Nathan, Silvia tidak mau mengalami hal lebih buruk terjadi padanya. Sudah cukup dia mengorbankan semuanya hanya demi mengikuti ke egoisan Nathan. Dia menyerah. 

Silvia melepas sepatu high hills nya dan melemparnya sembarang ke jalan. Dia tidak mau menggunakan satu pun barang pemberian Nathan, kalau saja dia tidak perduli dengan norma kesusilaan, sejak tadi dia sudah melepas gaun yang dia kenakan saat ini. 

"Silvia! " seseorang menarik tangan Silvia membuat gadis itu spontan berbalik

"Lepaskan! " ujar Silvia ketus ketika tau siapa yang menarik tangannya

Nathan menghembuskan nafas kasar, menggerakkan kepalanya.

"Kamu mau kemana?" tidak seperti biasanya, Nathan memilih intonasi lembut untuk bertanya pada istrinya

"Bukan urusan mu! " ketus Silvia

Tanpa perlu izin Silvia, Nathan menarik tangan Silvia dan menyeretnya mengikuti langkah kaki laki-laki itu. Silvia terus meronta minta di lepaskan tapi, Nathan tidak menghiraukannya.

Sekuat tenaga Silvia berusaha melepaskan cengraman tangan Nathan, "Lepaskan aku! "

Nathan menghentikan langkahnya, menatap Silvia tajam

"Aku bukan budak mu lagi Nath yang harus mengikuti semua ke egoisan kamu! Sudah cukup semuanya! Aku tidak mau lagi berurusan dengan mu" air mata Silvia luluh

"Silvia, perjanjian kita belum selesai."

"Persetan dengan perjanjian itu Nath. Aku bahkan lebih rela masuk penjara karena menyalahi kontrak dari pada harus mengorban kan hati ku untuk kamu." teriak Silvia frustrasi

You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang