Aku tidak akan meminta maaf jika itu sulit bagimu
Aku hanya ingin menunjukan cinta
Agar kau tau betapa berharganya waktu bila hanya untuk membenci
^_^
Silvia tersenyum hangat menyambut ke datangan Anastasya, sudah cukup lama mereka tidak pernah lagi bertemu setelah pesta para pembisnis beberapa minggu yang lalu. Gadis dua puluh tahun itu mempersilakan Anastasya masuk, sebenarnya menurutnya itu semua tidak perlu. Toh, rumah ini milik Anastasya juga, statusnya sebagai adik satu-satunya Nathan adalah alasan terbesar kalau dia juga memilik hak yang sama seperti Nathan
Anastasya mengikuti intruksi kakak iparnya yang memintanya untuk segera masuk, sebenarnya dia agak canggung dan sedikit takut, namun Anastasya hari ini memberanikan dirinya untuk datang ke rumah di mana dia dulu di besarkan. Pertemuan Anastasya dengan Silvia bisa di hitung dengan jari, karena itulah kedekatan hubungan mereka juga hanya sekedar tau satu sama lain.
Sejak awal Anastasya tidak begitu paham kenapa kakaknya tiba-tiba menikah dengan perempuan biasa seperti Silvia. Bukan berarti Silvia tidak baik di mata Anastasya, tapi karena Anastasya tau bagaimana sifat kakaknya yang tidak mau berkomitmen, meskipun dengan cara apapun kakeknya dulu meminta Nathan untuk menikah. Di bandingkan dengan kakak iparnya sekarang, wanita-wanita Nathan dulu jauh di atas Silvia, mereka semua berasal dari kalangan orang berada dan terhormat, yang pastinya high qulity. Anastasya tau betul kalau Nathan sangat memilih siapa teman kencannya, dan kenyataan itulah yang membuatnya tidak mengerti sampai saat ini. Dulu, Anastasya tidak begitu perduli dengan urusan kakaknya meskipun kakaknya selalu memberikan perhatian lebih padanya karena itu saat pernikahan itu digelar, Anastasya tidak ikut hadir merayakannya. Dan dia sedikit menyesali itu.
Ratna, pelayan dirumah itu membawakan secangkir teh hijau kesukaan Anastasya, meski beberapa hari belakangan ini para pelayan dirumah itu tidak lagi menghidangkan minuman itu, tidak membuat mereka lupa akan minuman favorit majikkannya itu.
"Sudah lama kamu tidak pulang ke rumah, Anastasya." Silvia tersenyum hangat menatap wajah cantik Anastasya. Raut ke bule-buleannya memang sangat mirip dengan ibu Nathan, sama-sama cantik. membuat Silvia sedikit iri pada adik iparnya
Anastasya meletakkan cangkirnya setelah menyeruputnya seteguk "iya, sebenarnya aku datang ke sini untuk bertemu dengan kakak."
Silvia mengernyitkan dahinya, "ada hal apa? Kalau memang itu hal yang sangat penting, kamu sampaikan langsung saja pada Nathan." Anastasya menggeleng cepat
"Kakak ingat ketika pertemuan kita di pesta itu? Aku minta tolong sesuatu pada kakak kan?"
Silvia memutar memorinya kembali, mengingat-ingat peristiwa yang terjadi di pesta megah itu. Ya, sekarang dia ingat saat itu Anastasya yang datang bersama ayahnya, menghampirinya dan memohon padanya untuk bicara pada Nathan agar Nathan mau mengerti dan memaafkan Anastasya.
"Tapi, Anastasya, maafkan Kakak karena hingga saat ini kakak belum bisa menyampaikan semua itu pada Nathan." Jawba Silvia dengan wajah penuh penyesalan, kenapa dia bisa lupa akan hal penting itu? Silvia merutuki kebodohannya dan merasa sangat bersalah pada Anastasya karena tidak bisa membantu apa-apa.
Anastasya menggeleng lemah, "tidak perlu minta maaf kak. Aku tau tidak mudah melakukan itu, apalagi dengan sikap Kak Nathan yang keras dan tempramen, aku bisa mengerti itu."
Jawaban Anastasya benar-benar membuat Silvia lega. Sebenarnya dia takut kalau nanti Anastasya berpikir kalau dirinya tidak mau menolongnya.
"Tapi, bukan hal itu yang ingin aku bicarakan" lanjutnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)
Romance"Cinta itu bukan hanya sekedar ucapan Nath, aku butuh waktu untuk meyakinkan diriku sendiri. Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, kita pasti akan bertemu lagi." Kesedihan yang kau rasakan adalah bentuk dari cinta yang tak terlupakan Jika ka...