Chapter ~ 17 | Keluarga Bagaskara

385 51 5
                                    

Keluarga yang anda sebut itu, adalah penghianatan bagiku.

---Nathan---

_______________________________

"Untuk apa Kakak membela dia? Memangnya dia pernah peduli sama kakak? " Roy membalas dengan intonasi tinggi.

Ryan Devano memijit pelipisnya, pertikaian diantara anak-anaknya membuat kepalanya benar-benar pusing. Kekeras kepalaan Nathan selama ini, membuat kesalah pahaman itu berlangsung lama. Dia tidak tau lagi bagaimana caranya agar Nathan mau mendengarkan penjelasannya.

Jujur saja, bukan ini yang laki-laki itu itu inginkan. Ryan ingin putra sulungnya kembali, namun bertahun-tahun usahanya tidak pernah berhasil.

Sementara itu Roy tidak bisa memendam emosinya, persamaan karakter antara Roy dan Nathan yang sama-sama tempramen, malah memperkeruh suasana. Beda halnya dengan Mario yang mencoba menengahi dan menyikapi masalah itu dengan dewasa. Mario besyukur, mereka bisa dipertemukan lagi walaupun dalam keadaan yang kurang baik.

Mario Devano, anak pertama dari pernikahan kedua Ryan Devano, laki-laki yang berhati baik dan penyabar yang baru saja menyelesaikan tugas bisnisnya di Landon. Dia adalah anak kecil pertama yang saat antusias menyambut kedatangan Nathan sepuluh tahun silam. Meskipun Nathan tidak pernah bersikap baik terhadapnya, namun bagi Mario, Nathan tetaplah kakak idolanya.

Mario kecil sangat mengidolakan Nathan yang dianggapnya sempurna dalam segala hal, yang menjadi anak sulung kebanggaan papanya. Sejak kecil Nathan adalah panutannya, hingga sampai saat ini, kesuksesannya terinspirasi dari seorang Nathan. Diam-diam,Nathan selalu menggali informasi soal kakaknya itu dari berbagai penjuru media, mulai dari majalah, internet sampai rekan-rekan bisnis yang membicarakannya.

"Roy, dia itu kakak kita. Tidak pantas kamu berteriak seperti itu." dengan sabar Mario mengingatkan adiknya

Roy melengos malas, dia sama sekali tidak habis pikir dengan pemikiran kakaknya yang kelewatan sabar seperti Mario. Sementara Nathan, menatap Mario dengan tatapan tanpa arti. Bagaimana mungkin Mario bisa membelanya seperti itu? Apa yang laki-laki itu pikirkan, setelah perlakuan kasarnya selama ini?

Ryan tersenyum bangga, putranya Mario ternyata sepemikiran dan memiliki karakter yang sama dengannya. Sebuah senyum tipis tersungging diwajahnya, dan seolah secercah harapan untuk memperbaiki keluarganya telah tumbuh.

"Memangnya dia pernah menganggap kakak, adiknya? " tanya Roy sinis


Mario hanya diam. Roy benar, entah Nathan menganggapnya adik atau tidak. Mungkin saat ini bagi Nathan dia tidak punya keluarga sama sekali.

"Anastasya ayo pulang!" Nathan berjalan mendekat, bersiap menyeret adik perempuannya untuk mengikuti perintahnya.

Anastasya memegang lengan Papanya dan bersembunyi dibelakang punggung Ryan. Wajah Anastasya menampakkan ketakutan yang luar biasa, dia tau kalau dia tidak bisa berbuat apa-apa kalau kakaknya yang keras kepala itu sudah menindaknya tegas.

"Berhenti. " Roy berdiri didepan Ryan dengan gagahnya, dengan mata menangtangnya

"Ini rumahku, tolong jangan bertindak kasar. Kamu sudah dengar sendiri kan? Anastasya tidak mau ikut dengan mu. Jadi, pintu keluar ada disebelah sana. " Roy merentangkan tangannya kearah pintu utama rumah itu yang berada disebelah kirinya.

You're My Heartstrings [SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang