Saktia terbangun dari tidurnya saat dia merasakan sebuah usapan di kepalanya. Matanya mengerjap sesaat sebelum akhirnya dia bisa melihat sempurna siapa pemilik tangan yang telah mengusap rambutnya.
"Eh! Tante." Sapa Saktia tersenyum ramah.
"Kamu pasti capek banget ya?" Tanya Ibu Beby.
Saktia menggeleng cepat, "Gak kok, Tante."
Ibu Beby hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari Saktia. Setelah itu, dia duduk di samping Saktia yang sedang mengucek matanya.
"Kamu dan Shania, sayang banget sama Beby ya?" Ibu Beby menjeda ucapannya, "Tante senang."
Saktia terdiam sejenak dan menundukkan kepalanya. Hatinya terasa perih saat Ibu Beby mengucapkan kalimat tersebut.
Rasa bersalahnya semakin besar ketika melihat Beby yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit tersebut. Ranjang yang bahkan Beby sendiri sangat tidak menyukainya.
"Dari kecil, Beby tidak suka dirawat dirumah sakit ketika sakit." Ibu Beby menambahkan.
Saktia memandang Ibu Beby, "Kenapa Tante?"
"Karena dirinya tidak bisa jauh dari orang yang disayangi katanya." Jawab Ibu Beby. "Dan juga, dia tidak ingin membuat orang yang disayanginya khawatir."
Saktia tersenyum tipis kemudian mengangguk paham. Beby yang dikenalnya selama ini memanglah sangat penyayang dan dia akan sangat marah saat orang yang disayanginya diganggu.
"Aku- permisi ke toilet dulu, Tante." Ucap Saktia.
Setelah itu, Saktia pun beranjak keluar dari kamar inap Beby. Dia berdiri di depan pintu kamar inap Beby dan menangis di sana. Entah alasan apa dia menangis. Yang pasti, hatinya begitu sakit.
"Kenapa hati ini begitu terasa perih setelah mendengar cerita nyokap lo, Beb." Batin Saktia.
***
Shania POV
Aku menggeliat dan membuka mataku perlahan saat ada yang mengusap rambutku.
"Tante!" Aku berdiri dari dudukku saat pandanganku telah sempurna, "Kapan kemari?"
"Sudah lama kok." Jawab Ibunya Beby tersenyum.
"Maaf aku ketiduran, Tante." Ucapku.
"Gak apa-apa. Tante tahu kamu capek." Balas Ibu Beby.
Helaan napas berat terdengar dari mulutku saat melihat Beby yang masih memejamkan matanya. Sekilas, teringatku bagaimana tadi dia tidak mengingat diriku.
Air mataku jatuh begitu saja memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu tersebut. Bagaimana Beby tidak bisa mengingatku dan Saktia? Ini terasa begitu sakit. Sakit sekali!
"Shania!" Aku terhenyak saat mendengar suara panggilan tersebut.
Dengan perlahan, aku membalikkan tubuhku dan melihat pada pemilik suara lemah tersebut, "Be-Beby."
Sekali lagi, Beby tidak mengenalku. Dia mengerutkan keningnya melihatku bingung. Tak lama kemudian, tangannya terangkat dan menunjuk pintu.
"Keluar!" Aku terhenyak dengan Beby yang mengusirku keluar.
"Beby, dia Shania. Kekasih kamu." Ibunya berusaha membujuk Beby.
"Gak! Gue gak kenal dia! Dan lo juga siapa?!" Aku melihat Beby membentak Ibunya dengan sangat keras.
Aku yang hendak menyela menjadi terhenti melihat tangan Ibu Beby yang terangkat.
"Biarkan Tante yang mengurusnya. Kamu pulang trus istirahat dulu gih, Shan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai