"Shan, gue tau gue udah gak bisa mendem ini lebih lama lagi." Saktia menatap Shania yang berdiri diam di hadapannya, "Gue itu-- suka sama lo, Shan!"
Shania sedikit terkejut dengan pernyataan Saktia. Baginya yang telah ditinggal Beby selama bertahun-tahun tanpa kabar dan juga Saktia yang selalu ada di sampingnya membuatnya sedikit membuka hati pada Saktia.
"Umm... Gimana ya?" Shania menggigit bibir bawahnya, "Gue--"
"Gak usah dijawab sekarang kok, Shan." Saktia melepaskan genggaman tangannya, "Gue tahu lo belum siap untuk ini. Dan gue juga terlalu cepat ngungkapinnya."
Shania menoyor kepala Saktia dan terkekeh pelan. Tak lama, kekehan itu berubah menjadi sebuah senyuman manis. Senyuman yang mampu membuat Saktia melayang.
"Sak, bangun!" Saktia mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Shania.
"Shan, kamu gak apa-apa kan?" Tanya Saktia.
"Bangun, Sak!"
***
"Saktia, bangun lo!"
Saktia membuka matanya secara perlahan. Setelah pandangannya telah sempurna, Saktia pun mampu melihat siapa yang telah berani mengganggu mimpi indahnya.
"Elo, Gab." Ucap Saktia malas dan kembali memejamkan matanya.
"Dih! Malah balik tidur dia." Gaby menarik selimut Saktia yang menutupi tubuhnya, "Bangun kebo! Lo bilang hari ini mau jalan pagi!"
"Berisik! Lima menit lagi gue bangun!" Saktia menarik kembali selimut untuk menutupi badannya.
"Eh, gak ada ya! Lo udah janji sama gue semalam!" Kembali, Gaby menarik selimut Saktia yang membalut tubuhnya.
Saktia berdecak kemudian bangun dari ranjangnya. Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul 04.00 pagi.
"Gab, kepala lo minta ditoyor?" Saktia menatap Gaby, "Ini baru jam 04.00 dan masih pagi."
"Lo janji semalam jam berapa jalan paginya?" Tanya Gaby.
Saktia berpikir sejenak, "Jam 05.00."
"Nah itu! Lebih cepet gue bangunin lo, lebih bagus. Biar lo bisa siap-siap dan sarapan." Ucap Gaby.
Saktia memutar malas bola matanya. Dia memang tidak pernah menang kalau berdebat dengan Gaby. Karena malas berdebat dengan Gaby, Saktia pun beranjak dari ranjangnya dan bersiap.
"Reseh lo!" Ucap Saktia pada Gaby sebelum pergi ke kamar mandi.
Gaby hanya menjulurkan lidahnya kemudian keluar dari kamar Saktia.
***
Tepat pukul 05.00, Saktia dan Gaby telah berada di sebuah taman di Jakarta. Tampak kedua orang tersebut melakukan olahraga pagi yang menyehatkan tubuh.
Lagu dari Black Pink yang berjudul Playing with Fire mengalun indah di headset yang dipakai oleh Saktia. Dia memang gemar mendengar lagu ini. Setelah beberapa lap, Saktia dan Gaby pun memilih untuk beristirahat sejenak.
"Gue nyari kedai untuk beli minum dulu ya, Gab." Ucap Saktia sembari mengusap keringatnya. "Lo mau nitip gak?"
"Gak. Gue bawa botol minum gue sendiri kok." Jawab Gaby menunjukkan botol minum yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai