Shania dan Beby baru saja menyelesaikan urusan mereka yaitu, belanja dan mengurus pernikahan mereka. Keduanya tampak sesekali melempar candaan yang membuat suara tawa menggema di dalam mobil.
Meskipun keduanya sempat jauh layaknya orang asing, tapi kuatnya ikatan cinta mereka membawa mereka kembali menyatu seperti dulu.
"Deg-degan gak nih nunggu nikahan kita?" Tanya Beby.
"Deg-degan dong! Secara acara pernikahan kita itu satu minggu lagi." Jawab Shania.
Beby terkekeh pelan kemudian memutar kemudi mobilnya pada sebuah taman yang dulu dipakainya untuk menembak dan melamar Shania. Tempat yang penuh memori dan kenangan.
"Kok kesini, Beb?" Tanya Shania heran melihat Beby membawanya ke taman tersebut.
"Turun yuk! Kita jalan-jalan cuci mata sebelum pulang." Ajak Beby.
Setelah membuka sabuk pengamannya, Beby pun turun dari mobil diikuti oleh Shania yang juga turun. Sesampainya di taman tersebut, Beby terus menggenggam erat tangan Shania untuk melihat pemandangan dari taman tersebut.
"Aku ingin, foto pre-wedding kita diadakan di taman ini." Ucap Beby.
Shania mengedarkan pandangannya pada taman tersebut. Memang kalau dipikir-pikir, taman tersebut memanglah indah. Terdapat danau buatan di tengahnya yang menambah keindahan dari taman tersebut. Kini Shania tau kenapa dulu Beby menyatakan perasaannya di taman ini.
"Taman ini juga memberikanku kenangan pahit saat aku diputusin oleh pacar aku dulu." Lanjut Beby.
Shania menatap Beby, "Pacar?"
Beby mengangguk dan menatap Shania, "Iya. Dulu sebelum pacaran sama kamu, aku pacaran sama gadis bernama Ochi."
Shania sedikit tersentak mendengar penjelasan Beby. Berarti selama ini, dia hanya menjadi pelarian perasaan oleh Beby? Tidak! Ini tidak mungkin. Beby tidak mungkin tega melakukan itu.
Shania merasakan genggaman erat pada tangannya, dia menatap tangan Beby yang menggenggam erat tangannya.
"Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak." Jeda Beby. "Aku itu tulus mencintai kamu."
Shania tersenyum dan kembali menatap Beby, "Aku juga tulus mencintai kamu, Beb."
Keduanya saling bertatapan hingga Beby mendekatkan wajahnya. Mata Shania terpejam saat tau maksud Beby. Beby mendaratkan ciuman di kening Shania cukup lama. Sudah lama dia tidak melakukan ini pada Shania.
"Aku sayang kamu." Ucap Beby setelah melepaskan ciuman tersebut.
"Aku juga sayang kamu." Balas Shania.
Beby tersenyum, kemudian menarik Shania ke dalam pelukannya. Shania membalas pelukan Beby dengan sangat erat hingga dia bisa mencium wangi parfum dari Beby. Keduanya larut dalam pelukan bahagia tersebut.
***
Beby POV
"Dah! Aku masuk dulu ya, Beb. Kamu hati-hati nyetirnya." Titah Shania padaku.
"Iya, kamu juga. Jangan begadang. Besok, kita bakal ambil undangan kita." Balasku.
Setelah Shania masuk ke dalam rumahnya, aku pun memacu mobilku kembali ke rumah.
Di perjalanan, aku terus memikirkan tentang pernikahanku hingga sebuah pesan di ponsel yang aku tarok di dashboard mobil mengalihkan lamunanku. Aku pun segera menepikan mobilku dan mengambil ponselku.
"Saktia?" Ucapku saat aku melihat layar ponselku, "Tumben dia ngirim pesan ke aku."
Aku pun segera membuka pesan dari Saktia tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai