S02: #04. Beby Pulang

869 85 8
                                    

"Be- Beby!" Beby tersenyum dan menghampiri Saktia yang terpaku menatap kehadirannya, "Hai, Sak. Apa kabar?"

"Gu- gue baik." Jawab Saktia.

Beby mengalihkan pandangannya pada Shania yang terlihat bahagia melihat kepulangannya, "Hai Nju, apa kabar?"

Shania membuka langkahnya perlahan menuju Beby. Ditatapnya wajah orang yang sangat dirindukannya. Tangannya terangkat dan mengusap wajah Beby.

"Ka- kamu pulang?" Ucap Shania.

"Iya. Aku pulang." Jawab Beby.

Dan tanpa basa-basi, Shania menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Beby. Dia menangis bahagia karena bisa bersama dengan Beby kembali.

"Aku tahu, kamu pasti pulang." Lirih Shania.

Beby hanya tersenyum dan membalas pelukan Shania.

***

Beby POV

Sekarang aku, Saktia, Shania dan yang lainnya sedang menikmati sarapan di kos Saktia. Semuanya terlihat bahagia. Kami menghabiskan waktu sarapan kami dengan mengobrol.

"Eh iya? Kuliah lo gimana, Beb?" Tanya Vania.

"Gampang itu. Nanti gue urus." Jawabku santai.

Vania dan Shania hanya terkekeh pelan mendengar jawaban santaiku.

"Lo gimana, Sak?" Saktia agak tersentak dengan pertanyaanku.

"Gimana apanya, Beb?" Saktia bertanya balik padaku.

"Ya, kuliah lo lah! Apa lagi coba?" Ucapku.

"Kuliah gue lancar-lancar aja. Cuma lagi banyak tugas sih. Tapi, gue bisa lah ngerjainnya." Jawab Saktia.

"Apaan?! Orang lo minta bantuan dari gue."

Senyumku langsung hilang begitu mendengar ucapan Shania bahwa dia membantu Saktia dalam mengerjakan tugas kuliah.

"Bantuan? Bantuan apa?" Tanyaku hati-hati.

"Ini Beb, sahabat kamu. Masa tengah malam minta aku ke kos dia buat bantuin ngerjain tugas. Kan aneh." Jawab Shania.

Aku mengangguk mengerti dan menunjukkan senyum tipisku. Entah kenapa, dadaku terasa sesak saat mendengar jawaban dari Shania.

"Kak Beby kenapa?" Aku menggeleng menjawab pertanyaan Anin, "Gak apa-apa, Nin."

"Kak Beby sakit?" Tanya Anin lagi.

"Sakit? Gak kok! Gue gak sakit." Jawabku.

"Yakin?" Tanya Anin memastikan.

"Yakin. Dan, Anin?" Anin menatapku, "Ada apa kak?"

"Gue udah pernah bilang, jangan manggil gue kakak. Panggil gue dengan Beby aja." Anin tersenyum dan mengangguk.

"Kalok tua mah tua aja, Beb!" Celetuk Gaby.

"Lo kalok ngomong minta di slepet ya, Gab." Ucapku membalas cibiran Gaby.

Setelah itu, tidak ada lagi percakapan karena kami sibuk menghabiskan makanan kami.

***

Author POV

Selesai sarapan, Beby membawa Shania ke sebuah taman yang telah disulapnya menjadi sebuah tempat yang romantis. Dan di sinilah, Beby akan melamar Shania.

"Tumben kamu bawa aku kemari." Ucap Shania tersenyum manis.

Beby membalas senyuman itu, "Aku-- ada sesuatu yang mau diomongin sama kamu."

Between You and Her(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang