#07: The Proposal

1.1K 87 2
                                    

Beby mengerjapkan matanya saat merasakan sesuatu yang dingin dan basah menyentuh wajahnya. Matanya terbuka sempurna ketika melihat Anin dan Saktia sedang berada di sampingnya.

"Kenapa kalian berdua ada disini? Shania mana?" Tanya Beby.

Beby meringis saat merasakan jitakan di kepalanya.

"Bangun bego! Tidur terus sih lo!" Ucap Saktia yang sewot.

"Kenapa gue ada disini? Tadi gue sama Shania, sumpah. Gue sama dia itu udah...." Ucapan Beby terhenti saat merasakan kembali jitakan Saktia di kepalanya.

"Belum sadar dia rupanya. Nin, siram lagi nih cunguk pake aer. Kalau bisa, aer panas sekalian!" Beby mendengus mendegar ledekan Saktia.

Anin hanya terkekeh pelan lalu menceritakan apa yang terjadi.

***

Flashback ON

"Sak, gue ke kantin dulu ya. Lo mau nitip gak?" Tanya Beby.

"Iya. Yang biasa ya." Jawab Saktia tanpa menoleh ke arah Beby.

Beby berdiri dan berjalan keluar kelasnya. Saat itu, kebetulan Anin sedang melewati kelas Beby. Anin tersipu saat Beby tersenyum manis padanya.

Namun, rasa sakit di tubuhnya kembali terasa. Beby meringis dan memegang bagian tubuhnya yang kesakitan.

"Kak Beby? Kak Beby kenapa?" Tanya Anin yang panik.

"A... Aku tidak apa-apa kok. Hehe!" Jawab Beby.

Saktia yang mendengar suara panik Anin pun langsung berdiri dan menghampiri Beby yang meringis.

"Lo mungkin bisa bohong sama gadis ini, tapi lo gak bisa bohong sama gue! Ayo, gue bawa lo ke klinik." Ucap Saktia.

"Gue gapapa, Sak. Sakit kayak gini mah udah biasa." Kembali Beby berusaha berbohong.

Dia sungguh tidak ingin masuk ke ruangan yang berbau obat-obatan tersebut. Setelah melepaskan pegangan Saktia pada tubuhnya, Beby pun melanjutkan kembali langkahnya ke kantin.

Namun, belum sampai setengah jalan, tubuh Beby ambruk dan dia tidak sadarkan diri.

"Tuh kan, ngeyel sih!" Gerutu Saktia yang langsung terburu-buru menghampiri Beby.

Saktia yang dibantu Anin pun memapah tubuh Beby ke klinik kampus.

***

Flashback OFF

Beby mengusap kasar wajahnya saat Anin dan Saktia menyelesaikan cerita mereka. Dia menghela nafas kasarnya saat menyadari bahwa kejadian dia nembak Shania hanya sekedar 'mimpi'.

"Jadi, lo berdua gimana bisa kenal?" Tanya Beby.

"Saat kita berdua bawa lo kemari, gue langsung kenalan sama nih gadis cantik. Namanya, Anin." Jawab Saktia.

Beby memutar malas bola matanya. Dia tahu betul sifat Saktia yang suka tebar pesona kepada setiap orang yang ditemuinya.

"Beby!" Beby, Saktia dan Anin mengalihkan padangan mereka ke arah suara tersebut.

"Shania! Ngapain lo kemari?" Tanya Beby.

"Lo gapapa? Gue denger lo masuk klinik kampus. Jadi gue bergegas kemari." Ucap Shania.

Saktia mendengus saat Shania menghampiri Beby. Rasa cemburu itu kembali muncul ketika melihat pemandangan di depannya. Anin melihat sekilas ke arah Saktia. Dia mengerti akan tatapan itu.

"Kak Saktia, kita kembali ke kantin yuk." Saktia menatap mata Anin kemudian tersenyum dan mengangguk.

Anin dan Saktia pun keluar dari ruangan klinik tersebut meninggalkan Beby dan Shania.

Between You and Her(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang