S02: #08. Penyesalan Shania dan Saktia

1.5K 117 14
                                    

Beby menghela napasnya sejenak sebelum akhirnya bersiap-siap untuk keluar. Tugasnya telah selesai dan rencananya, hari ini dia akan membawa Shania pergi untuk mengurus undangan pernikahan sekaligus mengajak Shania untuk jalan-jalan.

Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Beby mengambil ponselnya dan menekan nama kekasihnya di sana. Senyum merekah terlihat di wajahnya saat sang kekasih menjawab teleponnya.

"Halo, Beb?"

"Pagi bidadariku. Hari ini sibuk gak?"

"Gak tuh. Kenapa?"

"Aku mau ngajak kamu jalan-jalan seharian ini."

"Beb, maaf ya? Aku udah buat janji sama keluarga aku."

Mendengar jawaban Shania, Beby sedikit kecewa dan melunturkan senyumnya.

"Oh gitu? Ya udah deh. Aku jalan-jalan sendiri aja.

"Maaf banget ya, Beb."

"Iya sayang. Have fun ya. Love you."

"Love you too."

Beby menghela napasnya kembali ketika mengakhiri percakapan via telpon dengan Shania.

"Ya udah deh. Gue pergi sendiri aja." Gumam Beby.

Setelah itu, dia pun mengambil kunci mobilnya kemudian masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya tersebut ke sebuah pusat perbelanjaan.

***

Beby POV

Aku baru saja menyelesaikan desain undangan pernikahanku dengan Shania di sebuah toko di dalam pusat perbelanjaan tersebut. Aku tersenyum saat sampel desain dari undangan tersebut berada di tanganku.

"Aku yakin Shania pasti suka sama desainnya." Batinku.

Langkahku terbuka untuk menelusuri pusat perbelanjaan tersebut. Namun, langkahku terhenti saat pandanganku jatuh pada dua sosok yang kukenal. Ya, mereka adalah Shania dan Saktia. Kenapa mereka bisa jalan berdua? Pikirku.

Tapi, yang bikin hatiku sakit adalah, Shania menggandeng tangan Saktia dengan nyaman seolah Saktia adalah kekasihnya. Panas sudah hati ini melihat kedekatan mereka.

Aku berusaha mengontrol emosiku dan membuka langkahku mendekati mereka. Beruntung, mereka tidak melihatku. Saat sudah dekat, akupun menyapa mereka, "Hai."

Keduanya tampak terdiam dan pucat saat melihat diriku. Mulut mereka tercekat dan tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.

"Wah! Gak nyangka kita bisa ketemu di sini ya?"

***

Author POV

Beby mengepalkan kedua tangannya menyebabkan undangan yang berada di tangan kanannya ikut teremas. Emosi yang sedari tadi ditahannya sudah mencapai ubun-ubun.

Dengan senyum palsu, dia mendekati Shania dan menatapnya. Shania terpaku dengan tatapan sendu tersebut. Entah kenapa, dia merasa bersalah pada Beby.

"Beb, aku---" Beby menggelengkan kepalanya, "Kamu diem ya?"

Setelah itu, Beby mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan sampel desain undangan pernikahan mereka pada Shania. Sampel undangan yang telah lecek akibat teremas. Air mata Shania tumpah seketika saat melihat undangan lecek tersebut.

"Beb, aku minta---" Lagi, Beby menyela ucapan Shania dengan menggelengkan kepalanya.

Masih dengan senyum palsunya, Beby meremas undangan tersebut menjadi bentuk bola kertas dan membuangnya ke tong sampah. Setelah itu, tangannya terangkat untuk menggenggam tangan Shania.

Between You and Her(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang