Shania tengah bersiap untuk keluar bersama Saktia karena mereka sama-sama tidak mempunyai kelas hari ini. Setelah mengirim pesan pendek pada Saktia, Shania pun langsung berangkat ke salah satu pusat perbelanjaan.
Sesampainya di pusat perbelanjaan tersebut, Shania langsung membuka langkahnya melihat-lihat kado Natal yang hendak dibelinya nanti. Senyumnya mengembang saat dia melihat sebuah boneka Santa yang sangat lucu dan menarik perhatiannya.
Dia ingin sekali membeli boneka tersebut. Tapi, uang yang dibawanya tidak akan cukup untuk membeli boneka tersebut. Hingga sebuah tepukan di pundaknya membuatnya berbalik ke orang tersebut.
"Beli dong. Jangan CLBK." Ujar Saktia.
"CLBK?" Tanya Shania.
"Cuma Liat Beli Kagak." Jawab Saktia diiringi kekehannya.
"Apa sih? Receh deh." Balas Shania yang juga terkekeh.
Keduanya lalu memutuskan untuk menghampiri sebuah kafe dan mengisi perut mereka.
***
Saktia POV
Kini, aku dan Shania sedang berada di sebuah toko souvenir di dalam pusat perbelanjaan. Beruntung, harga souvenir disini lebih murah daripada toko souvenir yang lain. Aku dan Shania memilih-milih souvenir untuk dijadikan sebagai kado Natal.
Meskipun aku tidak merayakan Natal, tapi aku mengikuti tradisi Natal yang diajarkan oleh Shania padaku. Karena pada Natal tahun lalu, Shania dan aku melakukan tukaran kado Natal.
"Gue udah nemuin nih yang pas. Lo gimana?" Aku melihat ke arah Shania dan menggeleng, "Belum ada yang pas nih."
Shania berdecak dan membantuku memilih salah satu souvenir yang menurutnya unik dan juga lucu.
"Ini lucu nih." Ucap Shania memperlihatkan sebuah souvenir rusa dengan mata yang bulat besar.
"Wah! Iya! Gue ambil yang ini aja deh." Balasku.
Setelah memilih beberapa souvenir, aku dan Shania pun memutuskan untuk pulang ke kosku.
***
Author POV
Kini, Shania dan Saktia telah berada di kos dari Saktia. Keduanya tampak membungkus souvenir yang mereka beli dengan kertas kado. Tentu mereka sudah tahu apa yang mau mereka beri.
Shania tersenyum saat telah selesai membungkus souvenirnya. Dia melihat ke arah Saktia yang sepertinya kesusahan membungkus kadonya. Shania terkekeh pelan kemudian berkata, "Bisa gak sih lo bungkusnya?"
"Bisa gue. Tenang aja." Jawab Saktia.
Saktia terus berusaha membungkus kadonya meski menemui kesusahan saat akan melakukan finishing touch.
"Udah jadi nih!" Ujar Saktia tersenyum lebar ketika melihat kadonya telah selesai dibungkus.
Shania hanya menunjukkan cengirannya saat melihat kelakuan Saktia yang sangat pecicilan ketika selesai membungkus kadonya.
"Dikasih sekarang atau gimana nih?" Tanya Saktia memandang Shania.
Shania menggeleng, "Jangan dulu. Tunggu sampai Natal tiba aja baru kita tukaran kado."
Saktia mengangguk setuju. Kemudian, mereka pun menghabiskan waktu dengan mengobrol.
***
Sementara itu, di luar negeri.
Seorang gadis berambut pendek berlesung pipi sedang menunggu jadwal penerbangannya kembali ke Indonesia. Ditemani oleh sang Ibu yang juga akan kembali ke Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai