Beberapa hari liburan, mereka akhirnya kembali menjalani rutinitas mereka sebagai mahasiswa. Hari pertama kuliah dibuka dengan acara pentas seni yang diadakan oleh pihak kampus. Seluruh mahasiswa tentu sangat bersemagat untuk mengikuti acara akbar tersebut.
Namun tidak dengan Beby. Meskipun dia turut menjadi peserta dalam pentas seni tersebut, tapi dia tampak tidak bersemangat. Setelah mengakhiri hubungannya dengan Shania, kini Beby mencoba untuk mendekati Anin. Bukan tanpa alasan. Dia hanya ingin melihat, apakah Shania masih cinta padanya atau tidak.
"Beb!" Beby menoleh ke asal suara tersebut, "Hmm?"
"Lo ikut pensi kan?" Beby mengangguk tanpa menjawab pertanyaan dari Saktia.
Saktia menghela napasnya, "Lo masih marah sama gue?"
Bukannya menjawab, Beby langsung beranjak meninggalkan Saktia yang hanya bisa menunduk sedih dengan perlakuan Beby padanya.
"Gue tau gue salah Beb. Tapi, apakah harus begini caranya?" Batin Saktia.
Karena acara pentas seni akan dimulai sebentar lagi, Saktia pun langsung beranjak ke hall dimana pentas seni tersebut diadakan.
***
Beby POV
Rasa gugup datang menghampiri ketika aku berdiri di belakang panggung. Meskipun namaku masih jauh, tapi entah kenapa rasanya sangat gugup sekali. Apalagi aku tampil solo di panggung.
"Semangat, Beb!" Aku tersenyum pada Anin yang menjadi panitia pentas seni kali ini, "Makasih ya?"
Anin mengangguk dan membalas senyumanku. Kemudian, dia melanjutkan tugasnya sebagai panitia.
Satu persatu peserta pentas seni sudah di panggil ke atas panggung. Dan aku masih menunggu giliranku yang akan dipanggil. Rasa gugupku mendadak hilang saat aku mengingat kembali bagaimana Shania yang dengan tega menyakiti aku di hadapanku.
"Semoga lagu ini, cocok untuk kamu ya." Batinku.
***
Author POV
Setelah beberapa peserta tampil, kini saatnya giliran Beby. Beby naik ke atas panggung setelah namanya dipanggil oleh pembawa acara. Beby menghela napasnya sejenak kemudian berjalan mengambil gitar yang terpajang di panggung.
"Selamat... pagi ya? Selamat pagi semua!" Sapa Beby sebelum memulai penampilannya.
"Udah lama rasanya gak berdiri di panggung gede seperti ini ya." Ucap Beby diiringi oleh kekehannya.
Beby kembali menghela napasnya kemudian mendekatkan mulutnya ke stand mic yang ada di depannya.
"Lagu ini, aku persembahkan untuk seseorang yang pernah hadir dan menyakiti hatiku." Ucap Beby kemudian.
Setelah itu, terdengarlah petikan gitar yang begitu merdu dari atas panggung. Beby menatap seluruh penonton dan pandangannya jatuh pada Shania dan Saktia yang duduk berbarengan.
Kau buat, sirna sudahlah
Harapanku,
Hidup bersamamuBeby memulai lirik pertama dari lagu tersebut.
Ada satu hal yang tak bisa dihindarkan
Walau hati tak rela untuk menangis
Semua takkan ada yang kekalKau buat, sirna sudahlah
Harapanku,
Hidup bersamamu
Dulu, dirimu diriku
Kita menyatu tak lepas oleh waktuPandangan Beby kembali jatuh pada Shania yang sedang menatap intens ke arahnya. Dapat Beby lihat dengan jelas kalau Shania meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai