Shania, Beby dan keluarga mereka tampak sedang mengurus administrasi untuk kepulangan Shania. Shania begitu bahagia. Sedari tadi, dia menggenggam erat tangan Beby yang berdiri di sampingnya.
Keduanya sesekali saling pandang dan saling melempar senyum. Danj setelah keluar dari rumah sakit ini, Beby akan langsung mengajak Shania untuk mengurus undangan serta fitting gaun nikah.
"Ehem!" Shania dan Beby tersentak saat mendengar deheman dari Papa Beby.
"Tau deh tau yang mau nikah itu." Goda Mama Shania diiringi tawa dari Papa dan Mama Beby.
"Habis ini, kalian langsung urus undangan kan Beb?" Beby mengangguk menjawab pertanyaan Mamanya.
"Jangan capek-capek ya? Ingat, kalian berdua harus banyak istirahat." Titah Mama Shania.
"Iya, Ma. Gak akan sampe malem deh." Balas Beby.
"Mama?" Shania menatap Mamanya, "Sejak kapan Beby manggil Mama dengan sebutan 'Mama'?"
Mama Shania tersenyum, "Rahasia! Udah, kalian langsung pergi gih. Kemaleman entar."
Beby dan Shania mengangguk mantap. Mereka langsung beranjak dari rumah sakit tersebut. Namun, belum Beby dan Shania jauh melangkah, sebuah panggilan menghentikan langkah mereka.
"Ada apa, Pa?" Beby membuang pandangan pada Papanya.
"Ini." Papa Beby melemparkan sesuatu untuk Beby, "Itu kunci mobil. Kamu bawa mobil gih."
Beby tersenyum seraya mengucapkan terima kasih. Setelah itu, dia menarik tangan Shania untuk beranjak dari sana.
***
Shania POV
Kini, aku dan Beby telah berada di sebuah butik di salah satu pusat perbelanjaan. Beby menyuruhku untuk mencoba gaun pernikahan yang menurutku indah. Aku pun segera memilih gaun pengantin yang menurutku pas dan indah untukku pakai.
Setelah menemukan gaun tersebut, aku pun masuk ke dalam fitting room untuk mencoba gaun tersebut. Senyumku mengembang saat melihat gaun tersebut sangat cocok di badanku. Aku pun keluar dari fitting room untuk memperlihatkan gaun tersebut pada Beby.
"Beb, gimana? Bagus gak?" Tanyaku sembari memutar-mutarkan badanku.
"Bagus. Tapi, aku tidak suka coraknya." Beby berdiri dan mengambil gaun yang lain untukku, "Coba yang ini."
Aku mengambil gaun yang diberi Beby padaku dan kembali berlalu ke fitting room. Senyumku kembali mengembang saat memakai gaun tersebut. Meskipun corak yang dimiliki tidak mewah, tapi Beby pasti punya alasan untuk memilih gaun ini.
Tanpa melunturkan senyumanku, aku pun keluar dari fitting room dan memperlihatkan gaun pilihannya yang sedang kupakai saat ini.
***
Author POV
"Beb, liat deh. Ini gaun yang kamu pilihkan untukku. Cantik gak?" Tanya Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Her(Completed)
FanfictionPerjuangan Shania untuk kembali ke pelukan Beby, dimulai