11. Oliver vs Skripsh!t

21.3K 2.4K 395
                                    

BACA SAMPAI HABIS.

"Dad, sampai kapan kita akan berpisah seperti ini dengan mom? Tidakkah menurutmu ini menyebalkan?" Oliver bertanya pada Sehun yang fokus pada drama saeguk yang ditontonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dad, sampai kapan kita akan berpisah seperti ini dengan mom? Tidakkah menurutmu ini menyebalkan?" Oliver bertanya pada Sehun yang fokus pada drama saeguk yang ditontonnya.

Adegan yang memperlihatkan pertarungan sengit menggunakan pedang membuat Sehun mengabaikan pertanyaan Oliver. Laki-laki itu seakan tidak ingin melewatkan adegan menegangkan ini walau hanya satu detik.

Kesal karena diabaikan oleh sang ayah, membuat Oliver mengambil tindakan tegas. Tangannya yang kecil terangkat untuk menampar pelan pipi sang ayah.

"Oliver, apa yang kau lakukan?" Sehun memekik kaget saat pipinya baru saja mendapat ciuman cinta dari tangan mungil Oliver. Kini seluruh perhatiannya tertuju pada Oliver yang ada di pangkuannya.

"Kau mengabaikanku, Dad," protes Oliver. Bibirnya mengerucut sebal saat beranjak dari pangkuan Sehun dan menatap sang ayah dengan tatapan tajam.

Sehun mengembuskan napas panjang. Ingin sekali rasanya mengikat tangan mungil itu agar tak berbuat semaunya lagi. "Baiklah, apa yang tadi kau tanyakan padaku?"

Oliver memutar matanya malas seraya berdecak kesal. Mendadak bocah itu kehilangan minatnya untuk bertanya. Bukankah Oliver terlihat lebih berkuasa daripada Sehun saat ini? Buktinya Sehun hanya bisa menatap Oliver tanpa bisa memarahinya. Jika Oliver bukanlah anak semata wayangnya yang sangat dia cintai, bahkan melebihi cintanya pada dirinya sendiri, maka Sehun akan memasukkan Oliver ke dalam karung, kemudian menghanyutkannya di sungai Han.

Tapi karena takdir mengatakan kalau Oliver adalah anaknya, maka Sehun hanya bisa menerima semua sikap buruk Oliver, termasuk kepada dirinya.

"Baiklah, apa yang tadi kau tanyakan, Tuan Muda Alexander?" tanya Sehun sekali lagi. Pasalnya bocah tampan itu terlihat enggan untuk menjawabnya, bahkan Oliver mengalihkan pandangan saat ini.

Rupanya Oliver benar-benar kesal pada Sehun saat ini. "Mom." Hanya itu yang diucapkannya. Oliver masih enggan untuk menatap Sehun, bahkan kini kedua tangan mungilnya terlipat di depan dada. Sungguh memperlihatkan keangkuhan seorang Alexander.

"Ada apa dengan mom?" Sehun bertanya dengan alis berkerut bingung. Sungguh dia tidak mengerti dengan apa yang Oliver maksud saat ini.

Oliver meniup kasar beberapa helai rambut yang jatuh di kening, kemudian menatap Sehun dengan tajam. "Tidakkah kau merasa kalau skripsi mom itu sangat sialan? Skripsi itu bahkan menyita semua waktu mom dan mom harus tinggal terpisah dari kita karena skripsi sialan itu. Tidakkah kau merasa ini menyebalkan, Dad?" Oliver mengoceh panjang dengan ledakan kemarahan yang membakar kedua matanya. Bocah itu baru saja murka pada skripsi Lisa.

Yang Oliver tahu, tidak adanya Lisa di sisinya saat ini adalah karena Lisa yang harus menyelesaikan skripsinya, tanpa gangguan dari siapa pun. Sehun mengatakan pada Oliver, setiap orang yang sedang menyelesaikan skripsinya, maka orang itu harus rela berpisah beberapa saat dengan keluarganya untuk menyelesaikan skripsi itu dan dengan polosnya Oliver memercayai setiap kata yang Sehun ucapkan.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang