12. Everything is Bad

19.6K 2.3K 269
                                    


Langit mendung mengiringi langkah kaki Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mendung mengiringi langkah kaki Sehun. Laki-laki itu baru saja melangkah ke dalam kantor yang dia bangun dengan keringatnya sendiri.

Seluruh karyawan menunduk hormat saat Sehun melintas di hadapan mereka dengan wajah menahan emosi dan juga langkah penuh amarah. Mendadak atmosfer berubah menjadi panas, musim dingin yang seharusnya mendinginkan nyatanya tidak membuat hawa panas itu hilang, bahkan setelah Sehun masuk ke dalam lift, diikuti dengan Clarise yang tertunduk penuh ketakutan.

Cuaca yang mendung seolah menggambarkan suasana hati Sehun saat ini. Gelap dan tidak bersahabat sama sekali.

"BAGAIMANA MUNGKIN KITA TERTIPU OLEH MEREKA CLARISE?!" Sehun melempar setumpuk kertas di atas mejanya dengan kasar. Wajahnya merah padam, tangannya mencengkeram pinggiran meja untuk menahan amarahnya saat ini.

Nyatanya kontrak kerja yang Sehun tanda tangani dengan seseorang bernama Karel tidaklah sah. Karel tidak lebih dari seekor tikus pencuri dan dengan bodohnya Sehun memberikan perhatian pada tikus pencuri itu.

Semua usaha yang Sehun lakukan akhir-akhir ini sangatlah sia-sia. Perjalanannya ke Shanghai sama sekali tidak ada gunanya dan permintaan bodoh itu jelas tidak akan terucap dari bibir Sehun, jika dia lebih berhati-hati lagi dalam memilih kolega bisnis.

Kini, Sehun menyesal karena telah menjalin kerja sama dengan tikus pencuri itu. Hanya karena kecerobohan Clarise, Sehun harus menanggung semua beban kebohongan bersama Lisa.

Clarise menunduk takut, menelan salivanya dengan susah payah. Teriakan Sehun terasa seperti baru saja memukulnya mundur. "Maaf, Sajangmin, aku tidak tahu kalau Karel bukanlah pemegang saham utama di Kalt Company. Rupanya dia mengambil kesempatan saat tuan Keenan sedang berada di luar negeri dan mengatakan kalau tuan Keenan memberinya titah untuk mengambil alih Kalt Company, sementara beliau menyelesaikan semua urusannya, tapi Karel mengambil kesempatan ini untuk—"

"Cukup, Clarise." Sehun sedikit terengah. Entah kenapa napasnya terasa sangat pendek seolah akan mati beberapa saat lagi.

Clarise mengatupkan mulut. Wajahnya pucat pasi dan keringat dingin mulai mengalir di sekitar pelipisnya. Clarise tahu kalau Sehun bukanlah orang yang hangat, tapi dia tidak tahu kalau melihat kemarahan Sehun rasanya akan semenakutkan ini. Hanya dua kata, tapi rasanya mampu menghancurkan Clarise menjadi kepingan kecil.

Selama menjadi sekretaris Sehun, tidak pernah sekalipun Clarise melakukan kesalahan kecil barang sekali, tapi sekalinya melakukan kesalahan, wanita itu membuat kesalahan yang sangat fatal.

Sehun menutup mata rapat-rapat dan mengatur napasnya agar lebih tenang. Dia harus berpikir menggunakan otaknya saat ini, bukan dengan emosi yang meluap-luap. "Cari tahu hubungan antara Keenan dan Karel. Aku tidak habis pikir kenapa Karel bisa bersikap seolah dialah pemilik Kalt Company. Menjijikkan."

"Karel adalah sepupu dari tuan Keenan. Itulah yang membuatnya bisa dengan mudah mengetahui setiap detail dari Kalt Company," jelas Clarise. Wanita cantik dengan rambut hitam legam itu masih menundukkan kepala dan sama sekali tidak berani untuk menatap Sehun yang sedang murka.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang