33. Sehun's Little Girl

18.1K 2.1K 470
                                    

Mau tanya dong, kalau ini lapak update kalian dapat notifnya nggak sih? Aing nggak pernah muncul notif barnya 🤧🤧

"Bagaimana dengan skripsimu?" Sehun bertanya ketika baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menggantung di lehernya dan rambut basah yang menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana dengan skripsimu?" Sehun bertanya ketika baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menggantung di lehernya dan rambut basah yang menggoda.

Lisa meletakkan buku karya Baby Blue yang sempat dia baca saat menunggu Sehun, kemudian melipat kedua kakinya di atas kasur. "Chanyeol bilang dia akan menyelesaikannya untukku."

Jujur saja, saat mengetahui kalau Jinan adalah penyebab semua kesulitan yang didapatkan, Lisa merasa enggan untuk kembali ke kampus dan melakukan konsultasi pada dosen killer-nya. Gadis itu akan menyerahkan semuanya pada Chanyeol atau mungkin dia bisa memanfaatkan nama Alexander yang tersemat di belakang namanya untuk mempercepat kelulusannya.

"Kau bisa meminta padaku jika kau membutuhkan data Caramel Group untuk skripsimu–mungkin," kata Sehun seraya mengangkat bahunya ragu.

"Aku membutuhkan jawabanmu." Senyum di wajah Lisa tampak sedikit dipaksakan dan Sehun bisa merasakan sedikit kegelisan di mata lawan bicaranya.

"Ini masih terlalu sore untuk melakukan tanya jawab," sahut Sehun malas. Sebenarnya, dia enggan untuk melakukan tanya jawab seperti semalam. Rasanya kepala Sehun seperti mau pecah saat bayang-bayang Luna menerobos ke dalam pikirannya.

"Tapi aku sudah membayar mahal untuk ini," rengek Lisa. 

Di mata Sehun, Lisa terlihat seperti Oliver yang sedang merengek agar diizinkan untuk bolos sekolah.

Sangat lucu dan menggemaskan.

Sehun berdesis pelan, mencoba untuk tidak menghampiri Lisa dan mengacak gemas rambut gadis itu. "Bagaimana jika aku membayarmu kembali," tawarnya. Rupanya, laki-laki itu sedang melakukan negosiasi pada sang istri.

Lisa tertegun. Gadis itu sudah memikirkan banyak hal yang mungkin akan Sehun katakan padanya, tapi tidak ada satupun yang dia yakini. "Dengan apa kau akan membayarku kembali?"

"Dengan semangkuk ramyeon, mungkin."

"Tidak lucu!" Lisa melemparkan bantal pada Sehun sambil merengek, tapi Sehun sudah siap dengan lemparan gadis cantik itu, hingga benda empuk itu tidak sempat mengenai tubuhnya.

"Aku hanya bercanda," kata Sehun dengan kekehan kecilnya. Dia berjalan menghampiri Lisa dan ikut duduk di samping gadis itu.

Sehun menghela napas panjang sebelum akhirnya mengacak pelan rambut Lisa. "Baiklah, Gadis Kecil, apa yang ingin kau tanyakan padaku?"

Lisa kembali tertegun dengan perlakuan lembut Sehun. Lagi-lagi rasa hangat menyelimuti dirinya, terlebih saat sorot mata penuh kelembutan itu menatapnya dalam diam.

Lisa terlalu sering larut dalam perlakuan lembut Sehun, hingga terkadang dia lupa kalau mencintai Sehun adalah larangan mak baginya.

Dengan penuh kehati-hatian, Lisa menjauhkan tangan Sehun dari kepalanya. Dia tidak ingin terjebak dalam situasi yang akan merugikannya di masa depan nanti. "Jangan memperlakukan dengan lembut seperti ini atau aku akan jatuh cinta padamu."

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang