08. Just A Kiss

21.8K 2.6K 270
                                    


Berada seharian di jalanan membuat tubuh Lisa terasa sangat lengket. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi tidak mengurungkan niatnya untuk membersihkan diri. Setelah Oliver terlelap dalam mimpi indahnya, Lisa bergegas meninggalkan kamar bocah itu dan melenggang ke kamar Sehun.

Lebih dari setengah jam Lisa berendam dengan air hangat. Kini dia merasa jauh lebih ringan, bahkan tidak yakin kakinya sedang menapak di lantai atau tidak karena Lisa merasa tubuhnya seringan kapas sekarang.

Lisa melilit tubuhnya dengan handuk sebatas paha, mengekspos tubuh yang sebenarnya tidak seperti yang Sehun pikirkan selama ini. Gadis itu mempunyai tubuh yang sangat proporsional, tapi selalu menyembunyikan keindahan tubuhnya di balik kaus longgar. Lisa sama sekali tidak ingin mengekspos setiap detail keindahan tubuhnya. Cukup dia saja yang tahu tentang keindahan yang tersembunyi itu.

Lisa bersenandung kecil seraya membuka koper mencari pakaian ganti, tapi karena terlalu asyik dengan kegiatannya, gadis itu sampai tidak sadar akan hadirnya sosok lain di ambang pintu.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" 

Suara datar itu menyentak Lisa dari kegiatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara datar itu menyentak Lisa dari kegiatannya. Gadis itu menoleh cepat, matanya membulat sempurna, dan langsung berteriak histeris saat menyadari kehadiran Sehun yang sangat tiba-tiba, bagai hantu yang tidak diinginkan. "YAK! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI? KELUAR SEKARANG JUGA!"

Mata Sehun menyapukan pandangan pada seluruh keindahan yang sedang disaksikannya saat ini. Tetesan air yang mengalir melalui sela-sela rambut Lisa yang menetes dari dalam handuk, membuat Sehun sedikit banyak kehilangan fokusnya. Menyadari kalau Sehun menatapnya dengan sangat intens membuat Lisa secara spontan menutupi tubuhnya dengan kedua tangan, tapi usaha itu jelas sia-sia. Lengannya tidak akan mampu untuk menutupi bagian tubuhnya yang saat ini menjadi objek Sehun.

"AKU BILANG KELUAR! APA KAU TULI!" Lisa berteriak lagi untuk mengusir Sehun dengan suara gugup yang terdengar sangat jelas, tapi rupanya Sehun telah menulikan kedua telinganya. Terbukti dengan dilangkahkannya kaki jenjang itu ke dalam kamar, alih-alih keluar seperti permintaan Lisa.

"Y-yak, Alexander! Aku memintamu untuk keluar, bukannya masuk." Rasa gugup menyerang Lisa. Mendadak gadis itu merasa gerah karena tatapan yang terasa seperti membakar setiap inci permukaan kulitnya.

Bagaimanapun juga, Lisa sedang dalam kondisi terjepit sekarang. Dia tidak bisa berlari keluar kamar untuk menghindari Sehun dengan handuk seadanya.

Gadis itu mulai menggigit kuku, tepat saat Sehun berdiri di depannya. Lisa melangkah mundur dan menelan saliva kasar saat Sehun melangkah menghampiri, padahal jarak di antara mereka tidak lagi ada. Lisa menoleh ke kanan dan ke kiri saat punggung telanjangnya menabrak sesuatu dan hanya bisa memaki dalam hati saat menyadari tidak ada tempat untuk lari. Gadis itu mengedip beberapa kali, wajahnya dan Sehun hanya berjarak kurang dari sejengkal dan Lisa tidak tahu apa yang akan Sehun lakukan, terlebih saat sebelah tangan laki-laki itu terangkat untuk mengurungnya.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang