29. Half of Happiness

15.6K 2.1K 364
                                    

Tanggal 10 nanti jangan lupa mampir, bakalan ada sesuatu pokoknya 🌚🌚

Sentuhan lembut pada pipi sebelah kanannya membuat Lisa enggan untuk membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sentuhan lembut pada pipi sebelah kanannya membuat Lisa enggan untuk membuka mata. Rasanya, dia ingin terus menikmati sentuhan itu dan berkelana jauh ke dalam mimpinya.

Tapi, rasa sakit di telapak tangannya membuat Lisa terpaksa menarik diri dari alam bawah sadarnya. Dia meringis kesakitan, sekaligus menahan rasa pusing yang langsung menghantam kepalanya saat  memaksakan diri untuk bangun.

"Jangan bangun dulu. Kau masih harus beristirahat." Sehun menahan saat Lisa ingin menegakkan tubuhnya dengan susah payah. "Berbaring saja."

Lisa memegang kepala. Rasanya berat dan penuh. Lisa hampir-hampir meledakkan isi kepalanyajika dia bisa.

"Apa aku pingsan?" Lisa bertanya sambil terus memegangi kepala yang sedang berdenyut pelan.

"Seharusnya, aku yang bertanya padamu. Kenapa kau bisa pingsan?" Suaranya terdengar marah—atau mungkin lebih tepatnya khawatir.

Lisa menggeleng untuk menghilangkan rasa pusingnya, tapi nyatanya itu sama sekali tidak berguna, yang ada kepalanya justru malah terasa semakin pusing.

"Aku tidak tahu," cicit Lisa.

"Sepertinya, kau memang pingsan," sahut Sehun sedikit ragu. "Oliver menemukanmu tergeletak di lantai tadi sore."

Lisa mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Satu-satunya yang Lisa ingat adalah dia sedang membaca buku, kemudian Sehun meneleponnya dan dia mendapat telepon dari Jinan, dan berkat omong kosong Jinan-lah, Lisa bisa pingsan seperti ini.

Lisa ingin mengumpat, tapi dia bisa  menahan diri dengan sangat baik untuk menyuruh Jinan pergi ke neraka.

"Tapi, kenapa kau bisa pingsan?" tanya Sehun. Rupanya, Sehun sedang mengganti perban di tangan Lisa, itulah yang membuat Lisa merasakan nyeri di telapak tangannya tadi dan Sehun telah selesai mengganti perbannya, di saat Lisa sedang berkutat dengan pikirannya.

"Kupikir aku hanya kelelahan," sahut Lisa seadanya. Dia jelas tidak mungkin menceritakan tentang Jinan pada Sehun. Lagi pula, Lisa tidak berpikir kalau Sehun akan tertarik dengan ceritanya dan sang mantan kekasih.

"Kau kelelahan dan kelaparan," Sehun menyahut ketus dan memandang gadis itu dengan tajam selagi tangannya membereskan perban kotor. "Nam Imo bilang kau belum menyentuh makan siangmu."

Itu benar. Lisa memang belum makan siang, dan salah satu penyebabnya adalah tangan kanannya yang terluka, lalu penyebab yang lainnya adalah karena dia malas.

"Aku memang belum makan siang tadi," sahut Lisa pelan.

Sehun nyaris menyentil keras kening Lisa jika tak mengingat kalau gadis itu baru saja tersadar dari pingsan. "Apa kau lupa dengan yang Xiumin hyung katakan padamu waktu itu? Kau harus mengatur pola makanmu, Nyonya Muda."

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang