37. That Feeling [2]

16K 2.2K 550
                                    

Yuhu~ update pertama LNFIL di tahun 2022.

Ciee, yang kangennya terobati, cieee... Sini absen dulu 😂

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kesempatan?" Sehun mengeja jawaban Lisa dengan terbata-bata. Sebagian kesadaran dirinya baru saja pergi dari tubuhnya, dengan kekosongan jiwa yang membuatnya merasa seperti napasnya baru saja dirampas.

Pada akhirnya, Lisa benar-benar memberikan Jinan kesempatan.

"K-kau mem-beri Jinan ke-kesempatan?" Sehun tidak bisa menormalkan cara bicaranya karena terlalu terkejut, hingga mulutnya terasa sangat kaku.

Sehun ingin tertawa. Menertawakan nasib sial yang menimpanya. Laki-laki itu baru saja—benar-benar baru saja—akan mengatakan pada Lisa, kalau dia siap untuk membuka lembaran baru bersama gadis itu, tapi semuanya sirna dalam sekejap.

Direnggut begitu saja dari Sehun, tanpa memiliki kesempatan untuk mengatakannya.

Lisa telah memilih untuk kembali pada pelukan masa lalunya ketika Sehun mencoba untuk memutuskan hubungan dengan kenangan masa lalunya.

Bukankah takdir mempermainkan Sehun dengan sangat kejam?

Lisa bisa merasakan keterkejutan Sehun saat ini, tapi enggan untuk melihat bagaimana ekspresi suaminya sekarang. Gadis itu hanya bisa mengangguk lemah, kepalanya tertunduk dengan dalam, juga kedua tangannya yang saling memilin satu sama lain.

Lisa tidak tahu apakah memberikan Jinan kesempatan adalah keputusan yang benar atau justru keputusan yang salah. Dia hanya merasa perlu menetapkan pilihan untuk dirinya dan Lisa memilih memberikan Jinan kesempatan untuk berada di sampingnya, ketimbang harus berdiri di dalam kegelapan bersama Sehun tanpa kepastian.

Sehun nyaris menangis. Ini adalah kali kedua dia membenci sebuah kejujuran. Ayah dari Oliver itu bahkan belum sempat membuat keputusan akhir, tapi rupanya Jinan bertindak lebih cepat—atau Sehun yang bergerak dengan sangat lambat serta penuh perhitungan?

"Jadi, kau akan meninggalkan kami?" Pertanyaan itu dilontarkan dengan begitu lirih dan penuh keputusasaan. Sorot mata Sehun terlihat kosong, tapi sudut bibirnya sedikit terangkat.

Lisa mengangkat pandangan untuk menatap Sehun, kerja otaknya agak sedikit lambat dalam memahami pertanyaan barusan. "Ya?"

Sehun menelan saliva, kemudian menjilat bibirnya yang terasa sangat kering dan pahit. Sejujurnya, Sehun membenci pertanyaannya barusan, bahkan memikirkannya saja tidak pernah, tapi kini situasinya telah berubah total.

"Kau memberikan Jinan kesempatan, itu berarti kau akan meninggalkanku dan Oliver, 'kan?" Sehun memperjelas kalimatnya dengan keputusasaan yang begitu mencekik dan membuatnya ingin mati.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang