Let's [Not] Fall In Love

26. Nyonya Muda Alexander

MEREKA UDAH SAH YES. 

Nona Amandine udah naik pangkat jadi Nyonya Muda Alexander.

  🐣🐣🐣  

Lisa sama sekali tidak pernah memiliki impian tentang sebuah pernikahan. Dia hanya ingin menikah dengan seseorang yang mencintai dan yang dia cintai. Hanya itu saja, tanpa pernah memimpikan berbagai bentuk kemegahan dari atas perayaan pesta pernikahannya. 

Namun, mimpi nan sederhana itu sirna. Harapan untuk menikah dengan seseorang yang mencintainya harus dikubur dalam-dalam demi seorang bocah tampan yang tengah tertidur pulas di pangkuannya dengan wajah penuh kebahagiaan.

Tidak ada orang yang dia cintai dan tidak ada juga kemegahan, bahkan kamar pengantin yang seharusnya bertabur bunga juga tidak terlihat di dalam kamar utama milik Sehun.

Pernikahan mereka dilakukan dengan sederhana dan tertutup atas permintaan Sehun, yang kemudian disetujui oleh Lisa.

Ebam belas jam yang lalu, Lisa telah resmi dipersunting oleh putra pertama Alexander. Mereka mengucap janji suci di hadapan pendeta, keluarga inti Alexander, juga beberapa sahabat dari masing-masing mempelai. 

Jennie menumpahkan banyak air matanya ketika sang pendeta menyatakan kalau keduanya telah resmi menjadi pasangan suami istri. Dia merasa menyesal karena tidak bisa menghentikan Lisa dari tindakan paling tidak masuk akal yang pernah gadis itu lakukan. 

Jika Jennie menumpahkan banyak air matanya, maka lain halnya dengan yang sang suami lakukan. Jujur saja, Baekhyun tidak tahu harus merasa bahagia untuk Sehun dan Oliver atau harus merasa menyesal untuk Lisa. Di satu sisi dia bersyukur karena sahabatnya tidak akan kesepian lagi—dan dia berharap kalau Sehun akan membuka kembali hatinya—tapi di satu sisi, dia juga tidak tega saat melihat Lisa harus merelakan seluruh kehidupannya untuk sesuatu yang bahkan gadis itu tidak tahu bagaimana kisah tersembunyi di balik pernikahannya saat ini.

Dan Hanbin yang semula menentang keras pernikahan Lisa hanya bisa pasrah ketika melihat keduanya yang telah terikat janji suci pernikahan di atas altar. Perasaan marah menyelimuti hatinya, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya selain merelakan Lisa.

"Apa kau menyesal?" Pertanyaan itu sukses menarik Lisa kembali dari alam bawah sadarnya yang tadi tengah berkelana jauh—mencoba untuk menggapai ingatan masa lalu yang mempertemukannya dengan si kembar beda generasi.

Tanpa menghentikan gerakan tangannya yang mengelus lembut helaian rambut Oliver, gadis itu menjawab seraya mengangkat wajahnya untuk menatap Sehun yang berjarak tiga meter darinya. "Apa aku terlihat menyesal saat ini?" 

Sehun mengangguk pelan dengan sedikit beban penyesalan di dalam matanya. "Kau terlihat sedih," lirihnya. 

Lisa tersenyum. Senyum tulus yang kadang-kadang membuat jantung Sehun berdebar sekaligus merasa hangat, tengah terpatri dengan sangat indah di wajah cantik gadis itu. "Aku hanya sedang memikirkan sihir apa yang Oliver gunakan padaku, hingga aku bisa mengambil keputusan sejauh ini untuknya." Lisa mengembalikan pandanganya pada Oliver dan menatap bocah tampan itu dengan sangat lembut. Sama sekali tidak ada nada penyesalan di dalam suaranya, gadis itu malah terdengar riang, seolah ini bukan masalah besar untuknya.