49. Accident

17.8K 2.1K 848
                                    

Ternyata, kalau gak ada sub judulnya hambar ya 😂😂😂

ABSEN JUSEYO 📝

Hari ini akan menjadi hari yang paling mendebarkan untuk Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini akan menjadi hari yang paling mendebarkan untuk Lisa. Sidang skripsinya dijadwalkan hari ini, setelah jam makan siang dan jantungnya sudah berdebar sejak dia membuka mata pagi ini.

Tapi bagi Sehun, ini masih terlalu awal untuk Lisa menunjukkan kegugupannya. Sidang masih akan dimulai 7 jam dari sekarang dan menahan gugup selama itu hanya akan membuat Lisa kehilangan seluruh fokusnya.

Saat ini, laki-laki itu sibuk dengan pakaiannya, tapi tidak bisa mengabaikan Lisa yang duduk sambil menggigiti kuku di tepi kasur.

Sehun mendesah dengan gelengan kecil, kebiasaan jorok Lisa sudah kembali, pikirnya.

Dia berjalan menghampiri Lisa dan menarik lembut tangan yang berada di mulut istrinya itu. Sambil mengoceh, Sehun membersihkan tangan Lisa menggunakan tissue basahnya. "Kupikir, sudah ratusan kali aku mengatakan untuk tidak menggigit kukumu saat sedang gugup."

Lisa akui kalau Sehun sering mengatakan hal itu padanya, tapi tidak sampai ratusan kali juga. Setidaknya, Lisa pikir, itu hanya 20x. Wanita itu tidak menghitungnya, dia hanya menebak setelah mencoba untuk mengingat.

Lisa menyentuh dadanya dengan sebelah tangan yang lain. Pandangannya sedikit kosong dan wajahnya terlihat pucat, juga muram. "Aku benar-benar gugup."

Sehun berlutut di hadapan Lisa, membiarkan slim fit-nya menyentuh karpet. Digenggamnya tangan Lisa dengan penuh kelembutan. Matanya menatap dengan penuh keyakinan.

"Kau hanya akan melakukan sidang skripsi. Kau bisa melakukannya. Ini bukan sesuatu yang sulit untukmu, Lisa." Sehun memberikan dorongan untuk gadis kecilnya.

Dia mengerti dengan kegugupan Lisa. Hanya saja Sehun merasa kalau tidak ada yang perlu istrinya takuti, karena semuanya akan berada di dalam kendali wanita itu sendiri.

Sehun percaya pada istrinya.

Laki-laki itu mengecup punggung tangan Lisa yang masih digenggamnya. "Cukup pikirkan aku, maka kau akan baik-baik saja saat sidang nanti," kata Sehun dengan percaya diri. Sebelah matanya mengerling manja demi untuk membuat Lisa tertawa.

Dan benar saja, usaha Sehun tidak sia-sia. Kedua sudut bibir Lisa terangkat untuk mengulas senyum tipis. "Terima kasih."

"Terima kasih untuk apa?"

Lisa balas mengecup punggung tangan Sehun, lengkap dengan senyum ceria di wajahnya. "Untuk membuatku tenang pagi ini."

Sehun berdesis, matanya menyipit dan bibirnya membentuk satu garis lurus. "Kurasa terima kasih saja tidak cukup."

Lisa memutar bola matanya malas, tapi sebenarnya sedang mencoba untuk menahan senyumnya. Wanita itu tahu betul dengan apa yang suaminya pikirkan sekarang.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang