Let's [Not] Fall In Love

13. A Little Doubt

HOLAAAAAA, makasih udah nunggu lapak ini update. LNFIL memang updatenya per satu purnama sekali karena bukan lagi lapak utama.

Jadi, monmaap kalau nunggu chapter selanjutnya suka lama pakai banget 😁😁✌️✌️

Happy reading ~

Lisa mengembuskan napas kasar, sambil sesekali melirik arloji di pergelangan tangan kirinya, bedecak kesal dan berakhir dengan mengumpat. "Aish, sebenarnya di mana Single Abadi itu, kenapa jam segini belum juga datang?"

Lisa menyandarkan punggung pada sandaran kursi, matanya menatap pintu kafe Crookshot dengan sangat tajam. Sejam sudah dia menunggu di cafe sendirian seperti gadis kesepian tanpa memesan makanan apa pun, hanya segelas susu cokelat yang menemaninya menunggu sejak tadi.

Hanbin mengajaknya untuk bertemu di sekitar Rodeo street, tapi laki-laki itu tidak mengatakan apa tujuannya dan hanya mengatakan pada Lisa kalau ada yang harus mereka bicarakan dan itu sangat penting.

Namun, Lisa pikir Hanbin tidak benar-benar ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting padanya, terbukti dengan terlamabatnya laki-laki itu.

"Jika dalam hitungan kelima kau tidak datang, maka aku akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah memaafkanmu," desis Lisa tajam.

"1... 2... 3..."

Ting!

Lonceng berbunyi, menandakan seseorang baru saja melewati sepasang pintu kaca yang bertuliskan 'Welcome to Crookshot'. Lisa menatap tajam sosok yang berbalut jaket denim dengan rambut yang terlihat sedikit acak-acakan. Wajahnya mengatakan kalau dia akan mencabik sosok itu saat sudah sampai di hadapannya nanti.

Aku akan mencincangmu Single Abadi.

Bukankah panggilan Lisa untuk Hanbin terdengar sangat konyol? Gadis itu menyematkan title Singel Abadi—yang sering dia singkat menjadi SiBad—hanya karena Hanbin yang masih betah dalam kesendiriannya sejak laki-laki itu lahir di muka bumi ini 22 tahun silam.