CIEEE... YANG SENANG DAPAT NOTIF
JANGAN LUPA ABSEN
Happy reading~
Fabian Oliver Alexander adalah si kecil yang tidak pernah menyerah pada keinginannya. Terbiasa memiliki apa yang diinginkan, membuat Oliver tidak akan melepaskan apa yang dia inginkan dengan mudah.
Seperti saat ini, ada satu keinginan yang benar-benar harus bisa diwujudkan apa pun caranya dan Oliver tidak akan segan untuk membuat keributan demi mendapatkan keinginannya.
Wajah itu imut tersipu saat semua pasang mata menatapnya dengan penasaran, terlebih lagi kedua orang tuanya.
"Aku ingin seorang adik perempuan," katanya dengan senyum mengembang.
"ADIK?!" Sehun dan Lisa spontan memekik terkejut. Mata keduanya membulat dan terlihat seperti ingin keluar dari tempatnya saat ini juga setelah mendengar permintaan ajaib Oliver.
Oliver mengangguk semangat bersama dengan pipinya yang merona. "Ya, adik. Berikan aku seorang adik perempuan sebagai hadiah ulang tahunku kali ini"
"Benar, seorang adik," celetuk Tuan Alexander. "Tentu saja kau harus memiliki seorang adik, Oliver."
"Dad," rengek Sehun saat ayahnya menyetujui permintaan Oliver dengan sangat mudah, sementara Lisa hanya bisa menelan kasar saliva.
"Mwo?" tantang Tuan Alexander. Dia mendekatkan diri pada Oliver dan merangkul lembut pundak cucunya. "Oliver sudah cukup umur untuk memiliki seorang adik."
Wajah Oliver semakin terlihat berseri-seri saat sang kakek menyetujui permintaannya. "Aku memang harus memiliki seorang adik, 'kan, Grandpa?"
Tuan Alexander mengangguk mantap, yang diiringi dengan tawa kecil dari penghuni meja lainnya ketika mendengar permintaan dari si kecil Oliver di saat yang—tidak—tepat.
"Juseyeo," kata Oliver dengan sangat sopan, bahkan kedua tangannya menengadah ke arah orang tuanya.
Sehun dan Lisa saling berpandangan gugup menanggapi permintaan Oliver.
Oh, yang benar saja, keduanya bahkan belum bisa memastikan perasaan mereka masing-masing, lalu bagaimana caranya memberikan seorang adik untuk Oliver?
Sialnya lagi, pipi Lisa merona saat mendengar permintaan Oliver.
"Oliver, kenapa kau tiba-tiba menginginkan seorang adik? Bukankah kau tidak suka berteman? Kau bahkan tidak memiliki teman di sekolah, 'kan?" tanya Krystal.
Jika saja Oliver mengerti kalau Krystal baru saja mengejeknya, maka bocah tampan itu pasti akan mengomel habis-habisan.
Nyonya Alexander menegur putrinya dengan sebuah decakan dan tatapan sekilas yang tajam. Dia pikir, Krystal tidak perlu berbicara seperti itu pada Oliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's [Not] Fall In Love
Fanfiction[RE-PUBLISH DAN REVISI] Lalisa Amandine tidak berharap banyak ketika usianya memasuki dua puluh tiga tahun. Mahasiswa tingkat akhir itu hanya ingin menyelesaikan skripsinya dan lulus. Hanya itu yang dia inginkan. Namun, siapa sangka jika di tahun it...