SUB JUDULNYA AMPAS BANGET YA ALLAH
Btw, udah ikutan giveaway untuk PDF LNFIL belum? Kalau belum informasinya ada di chapter paling terakhir, ya.
Atau kalau masih bingung gimana reviewnya, kalian bisa cek instagram aku. Di sana udah ada beberapa review LNFIL yang gokil abis sih.
"Kenapa kalian sangat suka melukai diri sendiri?" Celetukan itu berasal dari si kecil Oliver yang tengah menatap tajam perban yang melilit telapak tangan Sehun.
Meskipun laki-laki itu menyembunyikan tangannya di dalam kantong, tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa tangannya terluka. Ini persis seperti yang terjadi pada Lisa beberapa hari lalu.
Sehun baru saja keluar dari perpustakaan ketika Oliver akan memanggilnya turun untuk makan malam dan bibir tipis bocah itu tidak tahan untuk tidak berbicara sinis pada ayahnya, alih-alih bertanya apa yang membuat Sehun terluka.
Sehun mendelik kesal dan menggandeng tangan Oliver, kemudian melangkah bersama. "Apa kau pikir aku sengaja melukai tanganku?" tanyanya setengah kesal.
Yang mana sebenarnya, dia memang melukai tangannya dengan sengaja karena rasa besalahnya pada Lisa. Padahal Sehun tidak pernah bersikap selabil itu dalam hidupnya, tapi karena Lisa, laki-laki itu bahkan rela melukai dirinya karena hanya rasa bersalah.
"Kupikir kau memang sengaja melakukannya agar mom memperhatikanmu." Lagi, lisan tajam Oliver berbicara semaunya tanpa peduli dengan perasaan sang ayah.
Sehun menghela napas panjang karena sejatinya membantah ucapan Oliver sama sekali tidak ada gunanya. Entah bagaimana caranya, bocah tampan itu akan berakhir dengan membuat lawan bicaranya terdiam.
"Terserah apa katamu saja," sahut Sehun malas.
Di meja makan yang cukup untuk menampung delapan orang banyaknya, terlihat Lisa yang sedang menata meja. Gadis itu selesai tepat saat Sehun dan Oliver mengambil tempat masing-masing.
Jujur saja, Lisa sedikit tidak fokus saat menyajikan lauk pauk ke dalam piring karena matanya terus teralihkan pada luka di tangan Sehun. Sejak suaminya itu pulang sebelum matahari terbenam, Lisa sama sekali tidak menampakan dirinya di hadapan laki-laki itu dan hanya meringkuk di kamar dengan ponsel yang setia berada di dalam genggaman tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's [Not] Fall In Love
Fanfiction[RE-PUBLISH DAN REVISI] Lalisa Amandine tidak berharap banyak ketika usianya memasuki dua puluh tiga tahun. Mahasiswa tingkat akhir itu hanya ingin menyelesaikan skripsinya dan lulus. Hanya itu yang dia inginkan. Namun, siapa sangka jika di tahun it...