39. Jealous!

21K 2.3K 772
                                    

AING UPDATE WOY HAHAHA

Masih adakah penghuninya mengingat ini lapak mengudaranya per sekian purnama sekali 🤣🤣🤣

Happy reading ~

Hal yang Lisa sesali ketika dia membuka matanya pagi ini adalah bukanlah pernikahan dengan Sehun atau kebodohannya karena jatuh cinta pada laki-laki itu, melainkan dia menyesal karena telah menghabiskan sebotol soju semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang Lisa sesali ketika dia membuka matanya pagi ini adalah bukanlah pernikahan dengan Sehun atau kebodohannya karena jatuh cinta pada laki-laki itu, melainkan dia menyesal karena telah menghabiskan sebotol soju semalam.

Sungguh, jika Lisa bisa memutar waktu untuk 12 jam ke belakang, maka dia akan memilih untuk bertemu dengan Jennie dan menceritakan semua masalahnya ketimbang harus menenggak sebotol soju yang membuat tubuhnya terasa sangat hancur sekarang.

"Ah." Lisa melenguh ketika tulangnya terasa remuk, terlebih di bagian kaki. Gadis itu menarik punggung dari kasur empuknya.

Lisa memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing. Dia bersumpah tidak akan pernah menyentuh soju dan minuman beralkohol lainnya, tidak peduli seberat apapun masalah yang dia hadapi.

"Apa kau sudah sadar?" Suara serak yang terdengar sangat seksi di telinga Lisa membuat gadis itu menegang seketika.

Lampu tidur menyala tepat di samping Sehun, menunjukkan jam digital di nakas yang masih pukul 05:00 pagi.

Lisa merasakan gerakan kecil di belakangnya, tapi tidak berani untuk menoleh. Entah kenapa jantungnya berdebar dan membuatnya merasa takut, tapi sialnya Lisa tidak tahu apa yang ditakutinya saat ini.

Lisa menutup mata rapat-rapat dan mencoba untuk membongkar ingatannya tentang apa yang terjadi semalam setelah dia menenggak satu botol soju, tapi ingatannya masih benar-benar samar.

"Apa mabukmu sudah hilang, Nyonya Muda Alexander?"

Sial.

Sehun terdengar menggeram di belakang Lisa. Punggung telanjangnya terlihat bersandar di kepala ranjang dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Lisa menelan kasar salivanya. Gadis itu merasa kalau Sehun sedang mencoba untuk berbasa-basi, sebelum mengomelinya habis-habisan sebentar lagi.

Lisa bahkan belum bisa mengingat apapun, tapi Sehun sepertinya sudah siap untuk memberikannya ceramah panjang lebar.

"Aku ada di belakangmu, Nyonya," kata Sehun mengingatkan dengan nada gemas. "Apa kau tidak berniat untuk menjelaskan padaku kenapa kau mabuk di pinggir jalan semalam."

Lisa mengatupkan mulutnya, kemudian memberanikan diri untuk menghadap Sehun dengan kepala tertunduk karena merasa bersalah.

"Maaf, karena membuatmu khawatir," cicit Lisa. Namun, sedetik setelahnya, langsung menutup mulutnya dengan cepat karena bukan itu yang ingin dia katakan.

Lisa mengangkat kepala untuk menatap Sehun. "Tidak. Bukan itu maksudku. Aku—" ucapan Lisa tertahan di ujung lidah kala menyadari suaminya yang tidak mengenakan atasan saat ini.

Let's [Not] Fall In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang