Akhir-akhir ini Iza sering mengurung diri di dalam kamar. Tak ada hal yang ia lakukan selain membantu ibunya, belajar, mengerjakan tugas, dan mendengarkan musik berhubung sebentar lagi ulangan semester.
Iza yang kali itu habis mencuci mukanya segera duduk di kasur dan meraih ponselnya. Sudah seminggu sejak perdebatan Tiffany itu, Alif tak pernah memulai pembicaraan lagi.
Sepi.
Ponsel Iza sama sekali tidak berbunyi. Bahkan grup chat kelas isinya hanya titik dan satu huruf saja. Benar-benar membosankan.
Tanpa pikir panjang, Iza membuka room chat-nya dengan Alif dan mulai mengetikkan sesuatu. Setidaknya, salah satu di antara mereka harus memulai.
Iza : Alif, entar pas semesteran lo di ruangan berapa?
Alif : Ruang 15, kelas 11 IPS 2.
Iza : Oh, oke.
Alif : Emang kenapa? Mau bagi jawaban?
Iza : Nggak.
Alif : Telepon gue ya nanti.
Iza : Ha? Pas ulangan? Ya kali, mana boleh.
Alif : Bilang aja disuruh Alif, boleh pastinya.
Iza : Plis deh ya, jangan ngayal dulu Lip.
Alif : Entar gue bentak gurunya.
Iza : Dih sok😂
Alif : G
Iza : H
Alif : I
Iza : J
Alif : K
Iza : L
Alif : Astaghfirullah Iza...
Iza : Kok garing sih Lip.
Alif : Bukan Alip kalau nggak garing.
Alif : Btw, lo ulangan di ruangan berapa Za?
Iza : Di ruang 6, kelas 10 IPA 3.
Alif : Hati-hati ya di 10 IPA 3 banyak mahluk halusnya👻
Iza : Gue lebih ganas dari mahluk halus yang lo bilang.
Alif : Oh siap, lebih ganas😂
Iza : Kenapa nanya? Pengen tau juga Tiffany duduk di mana?
Alif : Dih, malah bahas Tiffany😒
Iza : Dah move on? Kok cepet banget sih!
Alif : Hidup itu harus kayak tai, ikutin aja arusnya. Move on ya move on aja, nggak usah dibawa susah. -Alifahrian Fardendra, Des 2018 :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Priority
Teen FictionIza si cewek yang haus cinta tak disangka dapat menyukai cowok seperti Alifahrian Fardendra. Banyak yang bilang Alif itu cowok biasa aja, tidak jelas, bahkan jelek secara fisik dan attitude. Namun Iza tidak peduli dengan itu, seperti kena pelet. Tak...